1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

KTT NATO Bahas Ukraina dan ISIS

4 September 2014

Pertemuan puncak NATO di Wales membahas langkah terhadap Rusia dalam krisis di Ukraina. Selain itu, aksi teror ISIS dan situasi di Irak dan Suriah jadi agenda utama

https://p.dw.com/p/1D6Mq
Foto: Reuters/L. Downing

Di bawah pengamanan ketat, para pemimpin 28 negara anggota NATO, diantaranya Presiden AS Barack Obama, PM Inggris David Cameron dan Kanselir Jerman Angela Merkel, berkumpul selama dua hari di Wales untuk membahas berbagai perkembangan aktual dan reformasi NATO.

Tema utama adalah ketegangan antara NATO dan Rusia sehubungan dengan krisis di Ukraina. Selain itu, sepak terjang kelompok teror Islamic State atau ISIS akan menjadi agenda utama dalam pembicaraan.

"Kami akan mengambil berbagai langkah penting menghadapi ancaman-ancaman ini", kata Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen setibanya di kota kecil Newport di Wales, Inggris.

Obama dan Cameron mengeluarkan pernyataan bersama mengenai tantangan NATO dalam sebuah artikel di harian Inggris The Times.

NATO dukung Ukraina

"Kami tidak akan mundur menghadapi segala tantangan baru", demikian disebutkan dalam artikel itu. Amerika dan Inggris akan menghadapi radikal Islam di Irak dan Suriah dan tidak akan mundur setelah ISIS membunuh dua jurnalis Amerika dengan memenggal kepalanya.

Kedua pemimpin juga mengecam Rusia dalam krisis di Ukraina. "Rusia mencabik-cabik aturan internasional dengan aksi ilegalnya melakukan aneksasi di Krimea dan mengirimkan tentara ke Ukraina dan mengancam sebuah negara berdaulat", demikian disebutkan menjelang pembukaan KTT NATO hari Kamis malam (04/09).

NATO mengundang Presiden Ukraina Petro Poroshenko hadir dalam KTT di Wales sebagai tanda dukungan.

Aliansi pertahanan NATO, yang didirikan tahun 1949 untuk menjawab tantangan Uni Soviet, akan membentuk resimen gerak cepat dengan kekuatan sampai 10 ribu tentara sebagai jawaban atas perkembangan di Eropa timur.

Putin ajukan rancangan gencatan senjata

Presiden Rusia Vladimir Putin hari Rabu mengumumkan rancangan agenda perdamaian yang memuat tujuh agenda. Putin mengatakan, jika semua pihak setuju, gencatan senjata bisa segera terlaksana hari Jumat.

Dengan pengumuman itu, Putin ingin melunakkan NATO dan Uni Eropa yang mengancam akan menetapkan sanksi lebih ketat terhadap Rusia pada hari Jumat.

Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk menyebut usulan Putin sebagai upaya "mengelabui" komunitas internasional, "seperti yang sering dilakukan Rusia sebelumnya".

Di Ukraina timur, pertempuran antara pasukan pemerintah dan kubu separatis pro Rusia terus berlangsung sengit.

Sementara itu, Perancis membatalkan penjualan sebuah kapal induk senilai 1,2 milyar Euro kepada Rusia, yang tadinya dijadwalkan selesai bulan Oktober atau November 2015.

hp/vlz (afp,rtr,dpa)