1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Krisis Pemerintahan di Perancis

25 Agustus 2014

Karena sengketa tentang politik ekonomi, PM Perancis Manuel Valls membubarkan kabinet. Presiden Francoise Hollande menolak pengunduran diri Valls dan memintanya membentuk kabinet baru.

https://p.dw.com/p/1D0La
Foto: Reuters

Kekalutan Politik di Perancis berlanjut. Karena silang pendapat dengan menteri ekonomi Arnaud Montebourg, Perdana Menteri Manuel Valls membubarkan kabinet dan mengajukan permohonan mundur. Presiden Francoise Hollande menolak permintaan mundur dan meminta Valls membentuk kabinet baru.

Segalanya berlangsung dengan cepat. Hari Senin pagi (25/08), Valls mengajukan permohonan mundur kepada Presiden Francoise Hollande. Tapi Hollande langsung menolak permohonan itu dan meminta Valls menyusun kabinet yang baru sampai hari Selasa. Ini merupakan perombakan kabinet yang kedua selama lima bulan terakhir.

Sengketa berawal dari kritik yang diajukan Menteri Ekonomi Arnaud Montebourg terhadap politik ekonomi pemerintah Perancis. Montebourg menuntut agar politik penghematan dihentikan dan mengeritik kanselir Jerman Angela Merkel, yang disebutnya sudah memaksakan langkah penghematan di seluruh Eropa.

Sengketa tentang politik ekonomi

Sebenarnya Menteri Ekonomi Arnaud Montebourg ditugaskan untuk mereformasi perekonomian Perancis yang dianggap tidak mampu bersaing lagi di pasar dunia. Tapi Montebourg yang berasal dari kubu kiri Sosialis tidak setuju dengan langkah penghematan yang dicanangkan Presiden Hollande.

Dalam wawancara dengan harian terkenal "Le Monde" Montebourg menyerang kanselir Jerman Angela Merkel. "Kita harus mengambil arah lain. Jerman sudah tertawan dalam politik penghematan, yang ingin mereka paksakan pada seluruh Eropa", kata Montebourg.

Sejak lama, kubu kiri di Partai Sosialis memang merasa tidak puas dengan politik Hollande, yang dianggap terlalu mengutamakan penghematan dan pemangkasan tunjangan sosial. Perancis saat ini dilanda krisis kelesuan ekonomi dan angka pengangguran tinggi. Perancis adalah ekonomi kedua terbesar di Uni Eropa setelah Jerman.

Perekonomian mandek

Montebourg memang dikenal sebagai politisi yang sangat kritis dan disebut-sebut punya ambisi mencalonkan diri sebagai presiden. Tapi ia bersikeras, ia tidak melanggar "solidaritas pemerintahan" dan tetap ingin berada dalam kabinet.

Minggu yang lalu, pemerintah Perancis mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya akan mencapai 0,5 persen. Menurut Menteri Keuangan Michel Sapin, situasi tahun 2015 juga tidak akan bertambah baik.

Padahal pemerintah Perancis tadinya memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan mencapai 1,7 persen. Sapin mengatakan, tahun 2015 perekonomian kemungkinan besar hanya tumbuh sekitar satu persen.

hp/rn (rtr, dpa, afp)