1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hast Du mal 10.000 Euro?

Agus Setiawan13 Desember 2013

Kredit mikro dianggap sebagai alat untuk memerangi kemskinan. Tapi, disatu sisi kredit mikro juga dianggap sebagai jalan menuju hutang.

https://p.dw.com/p/1AY8I
Foto: Fotolia/apops

“Der deutsche Mikrokreditfonds“ atau dana kredit mikro Jerman mulai didirikan tahun 2010 dengan tujuan menutup celah pada sistem keuangan Jerman. Melalui program ini para pemula bisnis bisa mendapatkan pinjaman dana dari kementrian tenaga kerja federal Jerman. Program ini merupakan bagian dari "Hartz Konzept", yakni sebuah konsep reformasi pasar tenaga kerja yang digagas oleh Peter Hartz. Berkat program ini semakin banyak penganggur muda yang memutuskan untuk mendirikan bisnis.

Keberadaan program ini dipicu oleh kekurangpahaman bank-bank mereka terhadap transaksi kredit berjumlah kecil, contohnya untuk pembelian peralatan kantor atau untuk mesin pertama, karena bank-bank itu tidak kebijakan untuk memberikan kredit kecil. Juga risiko untuk menanamkan invetasi pada ide bisnis baru tersebut, bagi bank-bank klasik terlalu tinggi.

Kredit Mikro di Jerman Relativ Baru

Sampai sekitar tiga tahun yang lalu Jerman merupakan negara berkembang jika terkait dengan pendanaan mikro, kata Jörg Schoolman dari Institut Kredit Mikro Jerman. Hal itu sekarang sudah berlalu. Lebih dari 60 lembaga di Jerman telah mengakreditasikan diri untuk menjadi penyedia kredit mikro. Kelompok sasaran mereka adalah perusahaan kecil dengan kebutuhan pendanaan antara 3.000 sampai 20.000 Euro.

“Dengan 5.000 kredit per tahun kita masih tertinggal jauh,“ kata Schoolman. Ia memperkirakan potensi pasar bisa mencapai 50.000 kredit. “Tapi, keuntungan pertumbuhan yang lambat adalah, bahwa struktur bisa dibentuk lebih dahulu, sebelum orang tampil dengan heboh ke muka publik“.

Di seluruh Eropa perkembangan kredit mikro bervariasi. Menurut keterangan “Wall Street Jornal“ jumlah kredit mikro tahun 2008 dan 2011 mengalami peningkatan hampir setengah kali lipat. Hal ini disebabkan oleh dukungan pemerintah. Di Spanyol saja telah ada 75.000 mikro kredit yang diberikan.

Melalui kredit mikro bisnis kecil harus ditolong agar bisa terbebas dari krisis dan kemudian membayar pinjaman itu kembali dengan bunga tinggi, tulis koran itu.

Sebab Kredit Mikro Kurang Diminati

Menurut Schoolman, di Spanyol dan Perancis banyak bisnis kecil yang berada di ambang bangkrut, karena itu para pemberi kredit mikro memilih bersikap hati-hati. Di negara-negara dengan mekanisme pasar bebas seperti Inggris dan Ceko, bunga untuk kredit mikro bisa mencapai 30% sampai 60% dengan konsekuensi yang berbeda-beda. “Di Inggris, hal inilah yang menjadikan pemberi kredit kecil mati“ kata Schoolman.

Berbeda dengan di banyak negara di Eropa Timur. Pasar di sana sangat jelas dan bisa berjalan, kata Alexander Kritikos peneliti pendiri institusi penelitian ekonomi, DIW Berlin. Pemberian kredit mikro di Jerman saat ini masih disubsidi oleh departemen tenaga kerja Jerman. “Bunga 10% tidak menutup biaya pemberian kredit,“ kata Kritikos. Sehingga muncul suatu pertanyaan dasar, yakni apakah pasar mikro kredit bisa bertahan lama di Jerman.