1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kota-kota di Jerman Kewalahan Tampung Pengungsi

Martin Koch22 Juli 2013

Ribuan pengungsi dan pencari suaka tahun lalu datang ke Jerman. Pemerintahan kota mulai kewalahan mencari rumah penampungan untuk para pengungsi.

https://p.dw.com/p/19AtL
Aufnahmestelle für Asylbewerber in Zirndorf (Bayern) am 28.09.2012. Foto: Daniel Karmann/dpa
Pencari suakaFoto: picture alliance/dpa

Beberapa tempat tidur di satu ruangan kecil, pakaian tersebar dimana-mana, suara televisi terdengar di latar belakang. Apartemen ini jelas-jelas terlalu kecil untuk menampung semua penghuninya. Satu keluarga dengan empat anak menempati apartemen kecil dengan dua kamar. Hanya ada satu kamar mandi untuk setiap lantai. Ini pemandangan biasa di rumah-rumah penampungan pencari suaka yang ada di kota-kota besar Jerman, seperti Frankfurt, Duisburg atau Köln.

Kebanyakan kota sekarang mulai kewalahan menampung para pencari suaka. Padahal jumlahnya makin banyak. Menurut Kementerian Dalam Negeri di Berlin, jumlah pemohon suaka pada paruh pertama tahun 2013 sudah mencapai 43.000 orang, dua kali lebih banyak dari tahun sebelumnya. Kebanyakan pemohon suaka berasal dari Rusia, Suriah dan Afghanistan.

Masalah di Kota Besar

Menurut undang-undang penerimaan pengungsi di Jerman, setiap negara bagian harus bersedia menampung pengungsi. Ada skema pembagian jatah pengungsi yang harus diterima dan dibagi ke kota-kota. Kebanyakan pemerintahan kota mengeluh tidak punya dana lagi untuk menampung pengungsi.

Terutama kota-kota besar perlu banyak dana. Kota Köln misalnya, punya 30 rumah penampungan untuk pemohon suaka dengan kapasitas 1600 orang. Semua rumah itu sekarang sudah penuh. Köln harus menyewa hotel-hotel untuk menampung 600 orang lainnya.

Kepala DinasPerumahan Köln, Stefan Ferber menerangkan, biaya menampung para pemohon suaka memang tinggi, karena pemerintah kota juga harus mencari tempat yang layak. "Kami hanya bisa menyewa hotel, yang pemiliknya kami kenal dan bertanggung jawab atas ketertiban dan kenyamanan. Hotel-hotel ini tentu lebih mahal, daripada kalau pengungsi tinggal di rumah penampungan milik pemerintah kota."

Kekurangan Rumah Penampungan

Sebenarnya ini bukan perkembangan yang mengejutkan, kata Claus-Ulrich Pröls dari organisasi bantuan pengungsi di Köln. "Pemerintah daerah Ansberg misalnya, sudah sejak beberapa tahun lalu memperingatkan, jumlah pengungsi akan naik. Jadi harus disiapkan rumah penampungan".

Hal ini diakui oleh Stefan Ferber: "Memang kalau dilihat dari sekarang, seharusnya dulu dipersiapkan lebih banyak rumah penampungan." Namun ia menjelaskan, beberapa tahun lalu, trend menunjukkan angka pengungsi akan berkurang. Karena itu, pemerintah kota Köln dan kota-kota lain tidak mendirikan rumah penampungan baru. Apalagi situasi keuangan pemerintahan kota memang tidak mendukung.

Tahun 2011, kota Köln harus mengeluarkan dana hampir 22 juta Euro untuk penginapan dan kebutuhan sehari-hari pengungsi. Hanya sepuluh persen dari jumlah itu diganti oleh pemerintahan federal. Sisanya harus dibiayai dari keuangan pemerintahan kota. Menurut Stefan Ferber, sangat sulit mencari lahan yang cocok untuk membangun rumah penampungan baru. Biayanya juga mahal.

Salah satu alternatif adalah, mencari apartemen biasa untuk para pengungsi. Ini lebih murah daripada menyewa hotel. Tapi tidak mudah menemukan apartemen biasa di kota besar untuk disewa. Sejak dua tahun, kota Köln membuat divisi khusus untuk itu. Sebuah tim membantu para pencari suaka mencari rumah yang bisa mereka sewa. Tim itu membantu menghubungi makelar, berbicara dengan pemilik rumah dan membantu menyelesaikan administrasi penyewaan rumah. Dengan cara itu, ribuan pencari suaka berhasil menemukan apartemen untuk mereka sewa. Bagi pemerintah kota Köln, cara ini juga lebih murah daripada menyewa hotel.