1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korea Utara Tarik Dua Rudalnya

7 Mei 2013

Militer Korea Utara dilaporkan memindahkan posisi dua rudal yang sebelumnya ditempatkan di pantai Timur. Langkah ini dilihat sebagai upaya deeskalasi konflik.

https://p.dw.com/p/18TKy
PYONGYANG, North Korea - File photo shows a weapon believed to be the ballistic missile Musudan at a military parade in Pyongyang in October 2010. (Kyodo)
Korea Utara RoketFoto: picture-alliance/dpa

Korea Utara sudah memindahkan dua unit peluru kendali tipe Musudan yang tadinya sudah siap diluncurkan di pantai Timur. Media Amerika memberitakan hal itu mengutip sumber di Pentagon yang menolak disebut namanya.

Sejak beberapa minggu militer Korea Utara dan Amerika Serikat mengawasi pergerakan rudal itu, karena Korea Utara diduga akan meluncurkan roket jarak menengah sebagai provokasi.

Pejabat pemerintahan di Korea Selatan hari Selasa (07/05) membenarkan bahwa kedua roket Musudan sudah dipindahkan dari pantai Timur. Kantor berita Yonhap mengutip seorang pejabat pemerintah yang menerangkan, tidak diketahui kemana roket itu dipindahkan.

Rejim di Pyongyang juga menurunkan status siaga tertinggi yang dikelaurkan akhir Maret lalu bagi seluruh satuan artileri dan satuan peluncur roket, demikian keterangan dari Seoul. Pemerintah Korea Utara sampai saat ini belum memberi keterangan atas laporan itu.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga menolak memberi keterangan mengenai pemindahan rudal Korut itu, ”Kami sudah mengatakan, kami akan memberi keterangan publik jika Korea Utara sudah menarik sepenuhnya roket-roket itu”, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Kim Min Seok.

Penarikan rudal Korea Utara dilihat sebagai langkah deeskalasi. Agenda Selasa (07/05) Presiden Amerika Serikat Barack Obama menerima kunjungan Presiden Korea Selatan Park Geun Hye di Washington. Tema bahasan mereka antara lain situasi di Semenanjung Korea.

Jeda Provokasi

Jurubicara Pentagon George Little menolak menanggapi berita tentang penarikan rudal. ”Saya tidak akan mengomentari temuan dinas rahasia. Tapi yang kita lihat saat ini adalah jeda provokasi. Dan kami melihat ini sebagai langkah yang menguntungkan bagi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.”

Little menerangkan, selama beberapa hari terakhir, Korea Utara kelihatannya mengurangi pernyataan dan aksi-aksi provokatif. Selain itu, pemerintah Cina belakangan mengeluarkan berbagai pernyataan yang membantu menurunkan ketegangan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, bulan lalu mengingatkan Korea Utara agar tidak menembakkan roket jarak menengah. Hal itu akan merupakan ”kesalahan besar”, kata Kerry. Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang berada dalam keadaan siaga, menyusul adanya laporan bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan peluncuran roket.

Roket tipe Musudan adalah rudal jarak menengah yang dibuat berdasarkan teknologi rudal Rusia. Roket ini panjangnya sekitar 12 meter dengan garis tengah 1,2 meter. Daya jangkaunya diperkirakan mencapai 2500 sampai 4000 kilkometer.

Korea Utara mulai melancarkan retorika perang setelah PBB memperketat sanksi karena Pyongyang melakukan ujicoba nuklir bulan Februari lalu.

HP/DK (rtr, afp)