1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korea Utara Operasikan Reaktor Yongbyon?

Edith Koesoemawiria13 September 2013

Bila ada asap, maka ada api. Dugaan bahwa September ini, persiapan Korea Utara sudah rampung untuk memproduksi plutonium, tampaknya tidak meleset jauh.

https://p.dw.com/p/19gun
Foto: ddp/AP/APTN

Asap menggumpal keluar dari sebuah cerobong besar. Itu yang terlihat pada foto satelit (31/09/13) yang membidik reaktor nuklir Yongbyon. Bagi Nick Hansen dan Jeffrey Lewis dari Institut AS-Korea di Universitas John-Hopkins, Baltimore, gambaran itu mengindikasikan bahwa Pyongyang mulai lagi mengoperasikan reaktor nuklirnya.

Reaktor tua yang berbahaya

Kamis (12/09/13) Rusia memperingatkan tentang ancaman bencana jika reaktor tua Korea Utara itu dioperasikan. Disebutkan, keamanan fasilitas Yongbyon yang dibangun pada tahun 1986 itu tidak bisa dijamin.

Nordkorea - Atomkomplex Yongbyon
Kompleks nuklir YongbyonFoto: CNES 2013 – Distribution Astrium Services/Spot Image

Pusat nuklir Yongbyon sudah beberapa tahun tidak terhubung dalam jaringan. Pada tahun 2008, pemerintah Pyongyang membongkar tengki pendingin fasilitas itu. Dengan begitu Korea Utara berhasil menghilangkan landasan perundingan nuklir enam negara yang tengah bergulir saat itu. Perundingan itu akhirnya dipeti-eskan pada tahun 2009.

Korea Utara telah meluncurkan tiga tes nuklir sejak 2006. Pada bulan April lalu, pemerintah di Pyongyang mengumumkan niatnya, untuk mengoperasikan reaktor Yongbyon lagi. Diperkirakan persiapan Pyongyang akan sudah rampung pada akhir September, begitu dinyatakan Institut AS-Korea yang terus memantau instalasi nuklir itu.

Strategi paralel

Laporan mengenai aktivitas baru itu sebenarnya datang pada saat ketegangan mulai mereda. Produksi di taman industri Kaesong yang sempat terhenti 5 bulan akan digalakkan kembali.

Dossier Nordkorea Atomkraftwerk in Nordkorea Brennstäbe
Foto: AP

Meski begitu perkembangan baru ini sudah bisa ditebak, jelas Lars-André Richter dari yayasan Friedrich-Naumann-Stiftung di Seoul. "Awal April pemerintah Korea Utara sudah mengisyaratkan itu." Hanya pilihan waktunya yang mengejutkan. Menurut Richter, pola ini berakar pada politik Kim Il Sung dulu, yaitu sebuah strategi paralel yang disebut strategi Byeongjin. "Kebijakan ini mengupayakan kondisi ekonomi penduduk, bersamaan dengan itu meningkatkan pertahanan nasional." Termasuk tentunya, program nuklir negara itu.

Nordkorea will seine Atomanlage Yongbyon nun doch abschalten
Foto: AP

Utusan Amerika Serikat untuk Korea Utara menyebut pengoperasian kembali reaktor nuklir itu, merupakan langkah yang salah dan sebuah masalah yang serius. Utusan AS, Glyn Davies menepis pandangan bahwa Pyongyang tengah membuat agenda baru bagi pembicaraan enam pihak. Di Yongbyon, setiap tahunnya sekitar 6 kilogram Plutonium bisa diolah untuk misalnya memproduksi senjata nuklir.

ek/hp (afp, dpa, rtr)