1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kontroversi Wawancara Jutaan Dollar Corby

11 Februari 2014

Terpidana narkotika asal Australia Schapelle Corby yang baru dibebaskan bersyarat, dikritik karena “menjual kisahnya” senilai jutaan dollar kepada media yang ingin mendapat wawancara pertama dari dirinya.

https://p.dw.com/p/1B6f9
Foto: AP

Stasiun TV Australia Channel Seven secara luas dilaporkan telah mendapat hak wawancara pertama dengan perempuan berusia 36 tahun itu dengan membayar 1,8 juta dollar. Corby menghirup udara bebas hari Senin lalu.

Tapi reporter Mike Willesee hari Selasa (11/2) mengatakan tidak ada kesepakatan yang telah dibuat, sambil menyebut laporan mengenai jumlah uang itu “konyol” dan berkeras bahwa nilai uang yang didiskusikan dengan Corby “jauh lebih rendah”.

Komentar ini muncul seiring kontroversi tentang apakah Corby seharusnya diperbolehkan mencari keuntungan dari kisahnya selama sembilan tahun di dalam penjara Bali, dengan para ahli terbelah sikapnya tentang apakah hal itu diperbolehkan oleh hukum Australia atau tidak.

Perdana Menteri Tony Abbott sebelumnya telah menegaskan bahwa Corby tidak diperbolehkan mencari keuntungan meski Selasa ini Menteri Keuangan Australia mengirim tweet yang menyatakan bahwa pernyataan itu akan ”mengirimkan pesan yang salah”.

Kasus Corby telah menjadi subyek keingintahuan yang besar dari publik Australia sejak penangkapannya di Bali tahun 2004, di mana ia ditangkap dengan ganja tersimpan di peralatan selancarnya.

Jauh lebih rendah

Ia berjuang melewati kerumunan besar media dengan wajah ditutupi saat pembebasannya hari Senin lalu, sebelum dibawa menjauh ke sebuah tempat peristirahatan dan spa mewah di Seminyak, Bali.

Gambar pertama Corby tanpa wajah ditutupi kemudian tersebar luas di berbagai majalah Australia, menunjukkan perempuan itu tersenyum saat minum bir dengan saudara laki-lakinya.

Tapi media mana yang sukses duduk bersama pertama kalinya dan berbicara dengan terpidana pengedar obat bius itu masih belum jelas, karena Willesee dari Channel Seven mengecilkan laporan bahwa media tersebut adalah jaringannya.

“Pada tahap ini kami tidak punya wawancara yang dibayar, tapi saya bisa katakan kepada anda nilai uang yang dibicarakan itu…. Betul-betul konyol,” kata wartawan veteran itu saat berjalan keluar dari tempat peristirahatan mewah tersebut.

“Uang yang dibicarakan itu jauh lebih rendah. Jauh, jauh lebih rendah.“

Willesee mengatakan ada “beberapa hal yang masih belum jelas” dan ia tak tahu kapan wawancara itu akan berlangsung.

Tidak jelas apakah Corby akan bisa mendapat keuntungan dari ketenaran kasus pidananya, karena ada ganjalan hukum Australia.

Sikap pakar terbelah

Kasus Corby dilihat sebagai kasus yang rumit karena pelanggaran terjadi di Indonesdia dan dia tidak dihukum di Australia, meski undang-undang Australia menyebutkan bahwa dalam kasus ini ”bisa dipakai tuduhan bahwa yang bersangkutan melanggar aturan hukum di luar negeri“.

Para ahli terbelah tentang apakah Corby dan keluarganya akan bisa meraih keuntungan dari cerita ini melalui rekayasa keuangan yang canggih atau apakah ini justru akan membuat mereka kehilangan sebagian besar uang itu.

“Jika Corby cerdas… dia tidak akan mengambil keuntungan langsung dari uang ini,“ kata pengajar hukum Hugh McDermott di Charles Sturt University kepada harian The Australian.

“Uang itu akan melalui ke keluarganya atau pihak lain yang ia percaya. Ada jutaan dollar yang bisa dihasilkan dan saya bayangkan mereka akan mengaturnya agar jauh dari tangan para penegak hukum.”

Gerombolan wartawan Australia masih mengintai resor mewah itu, meneliti setiap kendaraan yang keluar dan masuk, untuk mencoba melihat Corby secara sekilas dan mencari tahu kemungkinan langkah perempuan itu selanjutnya.

ab/hp (afp,ap,rtr)