1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konservatif Kuasai Parlemen Eropa

26 Mei 2014

Konservatif kembali merajai pemilu legislatif di Eropa. Kubu konservatif yang tergabung dalam EVP, mencatat perolehan suara terbanyak dalam pemilu legislatif Uni Eropa.

https://p.dw.com/p/1C6kT
Foto: John Thys/AFP/Getty Images

Partai yang mengusung Jean Claude Juncker itu mengumpulkan 28,1 persen suara, diikuti oleh Sosial Demokrat yang berada di tempat kedua. Hasil ini menempatkan EVP dalam posisi nyaman dengan 211 kursi. Adapun Aliansi Progresif Sosial Demokrat (S&D) mendapat 193 kursi. Kelompok Liberal dan Partai Hijau membukukan hasil positif dengan masing-masing 74 dan 58 kursi.

Sesaat setelah kemenangannya kelompok konservatif segera menominasikan Juncker sebagai presiden komisi Eropa. Ia diplot buat menggantikan Jose Manuel Barosso yang habis masa jabatannya.

Le Pen Berjaya

Hasil pemilu yang sangat signifikan, terlihat dari kemenangan partai Front Nasional yang dipimpin Marine Le Pen. Marine Le Pen tengah menjadi buah bibir usai penghitungan cepat pemilu legislatif Eropa. Putri tokoh ekstrem kanan Perancis, Jean-Marie Le Pen itu memimpin partainya, Front Nasional mencatat 25 persen suara dan memboyong 24 kursi ke Brussels.

Tamparan menerpa wajah Presiden Francois Hollande dan kelompok Sosial Demokrat yang cuma mendarat di urutan ketiga dengan 14 persen suara, terpaut tujuh persen dari partai konservatif Persatuan Gerakan Masyarakat UMP.

Perdana Menteri Perancis Manuel Valls buru-buru mengakui, hasil pemilu memicu '"gempa bumi" di Perancis dan Eropa.

Le Pen sendiri menyebut hasil pemilu sebagai "etape pertama dari perjalanan yang panjang," buat mengembalikan kedaulatan Prancis. "Tidak bisa diterima bahwa sebuah parlemen tidak merepresentasikan suara rakyat yang sesungguhnya," imbuhnya.

Gayung bersambut di Austria dan Denmark

Catatan manis yang dibukukan Front Nasional di Perancis bergayung sambut dengan hasil di negara lain. Partai populis kanan Austria, partai Kebebasan atau FPÖ misalnya merengkuh 20 persen suara. Partai ini mengibarkan isu anti migran dan berjanji akan menendang negara-negara bermasalah keluar dari Uni Eropa. Di Denmark, Dansk Folkeparti, alias Partai Rakyat Denmark mencatat 23,1 persen suara.

Hasil serupa dibukukan oleh partai ekstrem kanan lain di Republik Ceko, Hungaria, Bulgaria dan Yunani. Kendati cuma menguasai segelintir kursi di parlemen, kebangkitan kaum ekstrem kanan di Eropa menandai babak baru dalam percaturan politik di Brussels dan Marine Le Pen akan menjadi wajah kebangkitan tersebut.

CDU/CSU memimpin tapi AfD unjuk gigi

Sementara di Jerman, partai konservatif pimpinan Angela Merkel, Kristen Demokrat CDU mengklaim kemenangan, dengan mengirim 96 kursi ke parlemen. CDU/CSU meraup 35.6 persen suara. Sementara Sosial Demokrat 27,2 persen atau naik 20,8 persen dari pemilu 2009.

Yang menarik, adalah walaupun CDU menang besar, namun mengalami penurunan, dimana ada suara-suara yang hilang dan beralih ke Partai Alternatif Jerman, AfD, yang meraup 6,8 persen suara.

Di Spanyol, dua partai utama, Partai Rakyat yang mewakili kelompok kanan tengah Spanyol, mengalami penurunan dengan 16 kursi, sedangkan Partai Sosialis 14 kursi.

Partai pimpinan Wilders Kalah

Pemilu parlemen Eropa sudah digelar sejak Kamis (22/05) lalu. Sebelumnya di Belanda, di luar dugaan, Partai PVV pimpinan Geert Wilders - yang mengangkat isu anti orang asing, anti Islam dan anti Eropa - mengalami kekalahan.

Padahal sebelumnya partai populis kanan itu diperkirakan bakal meraup kemenangan. Wilders menyalahkan buruknya perolehan suara PVV karena rendahnya partisipasi pemilih.

Menentukan kebijakan Eropa selanjutnya

Hasil pemilu ini menandakan akan bergerak kemana arah kebijakan pemimpin blok Eropa. Mereka dapat menentukan mulai dari pengawasan perbatasan dan imigrasi, sampai kebijakan perdagangan dan investasi kesepakatan baru yang dinegosiasikan dengan blok-blok lain seperti Amerika Serikat.

Jumlah keikutsertaan dalam Parlemen Eropa kali ini 43,1 persen. Sekitar 16.000 kandidat dari 953 partai dan kelompok politik memperebutkan 751 kursi dalam parlemen Eropa ini.

ap/cp (afp, dpa, ap)