1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konflik Suriah Menyebar ke Negara Tetangga

18 Oktober 2012

Utusan perdamaian internasional Lakhdar Brahimi telah memperingatkan bahwa konflik Suriah berpotensi “membakar“ wilayah, seiring pecahnya bentrokan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.

https://p.dw.com/p/16RrI
Foto: Reuters

Utusan perdamaian internasional Lakhdar Brahimi telah memperingatkan bahwa konflik Suriah berpotensi “membakar“ wilayah, seiring pecahnya bentrokan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.

Bahkan pada saat Brahimi kelihatannya mendapat dukungan dari dalam Suriah terkait gencatan senjata, para pembetontak masih menembak jatuh sebuah helikopter dalam pertempuran sengit Damaskus-Aleppo yang berkorbar di sekitar barat laut kota Maaret al-Numan.

Utusan PBB dan Liga Arab itu memperingatkan dapat meluasnya konflik, saat dia mengunjungi negara tetangga Lebanon, dalam rangkaian tur Timur Tengah yang bertujuan mengakhiri konflik berdarah yang telah berlangsung lebih dari 19 bulan.

Bentrokan di Garis Perbatasan Lebanon

“Krisis ini tak hanya terbatas di dalam Suriah,” kata veteran yang dikenal ahli memecahkan masalah konflik itu kepada para reporter.

“Apakah akan terpecahkan, atau bahkan semakin memburuk…dan membakar wilayah.”

Kata-kata ini muncul hanya beberapa jam sebelum laporan pecahnya bentrokan di sepanjang Suriah-Lebanon.

Seorang pejabat keamanan Lebanon melaporkan, sejumlah pria bersenjata di Lebanon dengan menggunakan senapan mesin menembaki wilayah Suriah, dan tentara keamanan Suriah membalas dengan rentetan tembakan dari tank-tank dan senapan mesin.

“Tentara keamanan Suriah menembakkan peluru ke Lebanon setelah sekelompok pria bersenjata yang tidak diketahui identitasnya menembakkan senjata di sepanjang garis perbatasan di dekat desa Aboudiyeh” di Lebanon Utara, demikian pernyataan seorang pejabat sambil menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Sejak perlawanan anti rezim merebak di Suriah, telah terjadi beberapa insiden baku tembak di garis perbatasan.

Lebanon telah menyampaikan dua surat keberatan resmi kepada pemerintah Suriah atas pelanggaran wilayah, sementara rezim Presiden Bashar al-Assad menuduh Lebanon telah membiarkan penyelundupan senjata dan masuknya para kombatan ke wilayah Suriah secara ilegal.

Menyebar ke Turki

Konflik Suriah juga telah menyebar ke negara tetangga lainnya yakni Turki. Ketegangan bilateral belakangan semakin meningkat, di mana Ankara mengambil sikap semakin keras sejak insiden penembakan dari wilayah Suriah membunuh lima warga Turki pada 3 Oktober silam.

Sebuah granat mortir ditembakkan dari Suriah menghantam wilayah Turki Rabu pekan ini, namun tidak ada laporan mengenai korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Turki membalas dengan menembak balik secara sistematis, sejak insiden pertama itu sebagaimana dilaporkan kantor berita Anatolia.

Gencatan Senjata

Brahimi mengatakan, gencata senjata selama empat hari perayaan Idul Adha yang akan dimulai pada 26 Oktober mendatang akan menjadi “sebuah langkah mikroskopik di atas jalan untuk menyelesaikan krisis Suriah.”

Rakyat Suriah, di kedua belah pihak, menguburkan seratus orang setiap hari,” kata Brahimi.

“Apakah kita tidak bisa meminta agar jumlah korban ini turun selama liburan Idul Adha? Ini tidak akan menjadi sebuah liburan yang menyenangkan bagi orang Suriah, tapi kita setidaknya berusaha membuatnya menjadi kurang sedih.”

“Jika pemerintah Suriah menerima, dan saya faham bahwa di sana ada harapan, dan jika kelompok oposisi juga bersedia,“ kata Brahimi maka gencatan senjata sementara itu akan menjadi sebuah langkah “menuju sebuah gencatan senjata yang lebih luas.”

AB/AS (afp,dpa)