1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialEropa

Kompetitif, Tenaga Bantuan dari Eropa Timur

Godehard Weyerer25 April 2014

Sekitar 100.000 perempuan Eropa Timur bekerja sebagai tenaga bantuan perawat di Jerman. Beberapa orang tinggal di rumah keluarga yang mereka bantu. DW menuju ke Bremerhaven untuk melihat bagaimana mereka bekerja.

https://p.dw.com/p/1Bnta
Foto: Fotolia/Chariclo

Joseffa Gosse, 58 tahun usianya. Kepada DW, ia menceritakan pengalamannya: "Di Polandia, sulit bagi saya untuk mencari pekerjaan." Oleh karena itu dia mencari pekerjaan di Jerman. Joseffa memiliki kamar sendiri di rumah majikannya -seorang pria yang menderita Parkinson.

Tahun 2013, Beata Bajda mendirikan sebuah lembaga di Jerman yang disebut "Jangkar Lansia" atau Senioren Anker. Perawat asal Polandia itu tiba di Jerman pada tahun 1988 dan telah bekerja sebagai perawat selama 15 tahun. "Ide bisnis kemudian muncul, dalam bentuk layanan perawatan dan pemeliharaan daris atu orang ke satu orang lain. Bukan lagi menit per menit seperti biasanya." katanya kepada DW. Di matanya, obat terbaik adalah perhatian.

Mereka yang membutuhkan perawatan karenanya harus dapat menghabiskan hari-hari mereka di rumah, ujar Bajda. Layanan tersebut tidak terjangkau dengan membayar pengasuh Jerman. Sedangkan gaji bersih seorang perawat Polandia sekitar 17 juta rupiah --tiga kali lipat dari yang mereka terima di Polandia.

Lebih murah - dan lebih baik?

Lima belas perempuan bekerja di Bremerhaven dan sekitarnya. Bremerhaven merupakan sebuah kota pelabuhan di Laut Utara Jemarn. Di antara mereka, ada seorang tenaga perawat bernama Marzena Wojcik. Ia pada bulan Juni 2013 pindah dan menetap di paviliun kediamanan Hermann-Klaus Mohlenkamp.

Pada jam makan siang, Marzena bergegas untuk membantu majikannya yang sudah berusia 78 tahun itu. Selama lima tahun, setiap gerakan adalah penderitaan. Istrinya sudah meninggal. "Pada awalnya saya mencoba untuk melakukan apa-apa sendiri," kata Mohlenkamp, “dan itu adalah bencana."
Di dapur, ia pernah tersandung dan tangannya tergores.

Bilder für einen WiSo-Beitrag "Polnische Pflegekräfte"
Beate Bajda bercakap-cakap dengan Marzena WojcikFoto: Godehard Weyerer

Di sebuah koran lokal ia membaca tentang "Jangkar Lansia" , sebuah lembaga yang menempatkan pengasuh Polandia di rumah-rumah penduduk yang membutuhkan bantuan. Dia memutuskan untuk menggunakan layanan ini.

Beata Bajda tidak memiliki staf, maksudnya: "Para perempuan di lembaga itu adalah karyawan dari perusahaan mitra Polandia," katanya. Perusahaan tersebut secara hukum berhak mengirimkan karyawannya di Uni Eropa. Ia menambahkan "Semua hukum, undang-undang Uni Eropa dipenuhi."

Joseffa Gosse sebenarnya seorang juru masak yang terlatih . Di Polandia, dia juru masak bersertifikat. Kini dia membuat sarapan untuk pasangan Jerman, mencucikan pakaiannya, pergi berjalan-jalan dengan mereka. Delapan jam perawatan, delapan jam stand-by, dan delapan jam tidur. Itulah kesehariannya. Ketika keadaan darurat, dia akan bangun di malam hari. Joseffa tentu saja bangkit jika tiap kali diperlukan dan tidak akan pernah mengatakan tidak untuk itu.

Kemewahan atau eksploitasi?

Beberapa kalangan di Jerman menuduh Bajda menciptakan kondisi seperti perbudakan dalam layanan pengasuhan. Layanan yang disediakan tersebut mengakibatkan debat publik. "Itu adalah iklan terbaik bagi saya," responnya sambil tertawa. "Tapi jujur​​, biro layanan sejenis melihat saya sebagai pesaing.“

Polandia telah menjadi anggota Uni Eropa sejak tahun 2004 . Sejak tahun 2011, perjanjian Schengen yang memungkinkan mobilitas Polandia di Eropa telah berlaku. Perjanjian itu memungkinkan warga Polandia untuk menetap dan bekerja di negara-negara Uni Eropa lainnya. "Oleh karena itu kami memiliki kesempatan untuk menawarkan layanan bantuan untuk pasar Jerman."

Bilder für einen WiSo-Beitrag "Polnische Pflegekräfte"
Mohlenkamp cicipi masakan perawatnya.Foto: Godehard Weyerer

Diperkirakan ada 100.000 perempuan Eropa Timur yang bekerja di Jerman dalam bidang perawatan. Gajinya bisa mencapai sekitar € 1.800 per bulan, ditambah fasilitas kamar dan makan. Perusahaan asuransi bisa mengantungi sebanyak 500 Euro per bulan dari mereka, sebab setiap orang di Jerman wajib memiliki asuransi kesehatan.

Mohlenkamp adalah seorang wiraswasta yang kemudian menjual perusahaannya. Dia tidak memiliki anak. Rumahnya yang luas memiliki perabotan berkualitas tinggi, baik di ruang tamu maupun ruang makan. Dapurnya pun dapur besar. Hari ini Marzena masak sup sayuran. "Semuanya sehat, semua sayuran alami," katanya dengan bangga dalam melayani majikannya.