1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Khodorkovsky Divonis Lagi

27 Desember 2010

Pengadilan di Moskow menyatakan taipan Rusia pengritik Kremlin yang sedang dihukum penjara, Mikhail Khodorkovsky, bersalah dalam sidang kedua kasus penggelapan.

https://p.dw.com/p/zqJK
Demonstrasi menuntut pembebasan Khodorkovsky, Minggu (12/12) di St. Petersburg.Foto: DW

Mikhail Khodorkovsky dan mitra bisnisnya Platon Lebedev dituduh menggelapkan 218 juta ton minyak dari perusahaan miliknya sendiri 'Yukos', antara 1998 hingga 2003. Tuduhan yang oleh tim pembela disebut absurd. Namun Senin ini (27/12) pengadilan memutuskan kedua terdakwa bersalah.

Hanya segelintir wartawan yang diijinkan masuk ke ruang sidang. Hakim Viktor Danilkin kemudian meminta para wartawan itu angkat kaki, saat sisa putusan dibacakan.

Pengadilan terhadap bekas raja minyak itu merupakan kasus hukum paling kontroversial setelah era Soviet. Pendukungnya melihat ia sebagai martir yang dihukum karena berani menantang orang nomor satu di Rusia, Vladimir Putin, dengan membiayai partai-partai oposisi. Namun pemerintah Rusia melihat Khodorkovsky sebagai taipan korup yang meraup untung dengan melanggar hukum.

Sepekan sebelum pengadilan menjatuhkan vonis, PM Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi. Ia mengatakan, "Pencuri seharusnya mendekam di penjara. Keputusan pengadilan akan menetapkan Khodorskovsky bersalah dalam kasus pencurian. Pencurian yang sangat besar.“

Dulu dikenal sebagai orang terkaya di Rusia, Khodorkovsky, 47 tahun, kini merupakan tahanan paling terkenal. Ia sedang menjalani hukuman 8 tahun penjara karena kasus penipuan yang oleh pendukungnya dianggap rekayasa pemerintah.

Ia dijawalkan bebas tahun depan. Namun putusan bersalah dalam sidang kedua untuk tuduhan pencucian uang dan penggelapan, membuat Khodorkovsky akan mendekam di penjara sampai 2017.

Sidang kedua terhadap Khodorkovsky dan mitra bisnisnya Lebedev berlangsung hampir dua tahun. Lebih dari 200 bundel penuh dokumen ditumpuk. Lebih dari 80 saksi dihadirkan.

Menteri Perdagangan dan Industri Viktor Christenko, mantan Wakil PM dan ketua Dewan Direktur Transneft, perusahaan milik pemerintah yang bertanggungjawab untuk pipa minyak, menerangkan di depan pengadilan, "Bahwa minyak bumi dicuri dari jaringan pipa, adalah masalah yang betul ada. Sampai kini kami berjuang melawan penyedotan minyak ilegal. Tetapi bahwa jutaan ton minyak bisa dicuri, itu saya tidak tahu.“

Sejumlah hal lain membuat tuduhan terhadap Khodorkovsky menjadi absurd. Namun proses pengadilan tetap dilanjutkan.

Sesuatu yang dianggap keterlaluan, bahkan oleh warga Rusia sendiri, yang juga tidak menganggap Khodorkovsky dan Lebedev orang suci. Mereka tahu persis apa yang dimaksud Khodorkovsky saat berbicara di depan pegnadilan, sebelum vonis dijatuhkan.

"Orang yang berpikir harus sampai pada kesimpulan, yang sederhana dan mengejutkan, yaitu bahwa birokrasi struktur kekuasaan bisa dan boleh berbuat apa saja. Hak kepemilikan tidak eksis. Hak asasi manusia tidak diperhitungkan jika terjadi konflik dengan sistem. Bahkan jika hak itu dikukuhkan dalam hukum, ia tidak dilindungi oleh pengadilan. Karena pengadilan takut atau merupakan bagian dari sistem“, kata Khodorkovsky.

Dan pengadilan di Moskow Senin ini memutuskan, ia bersalah.

afp/rtr/Renata Permadi

Editor: Hendra Pasuhuk