1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kevin Prince Boateng : Duta Anti Rasisme

Fabian Vögtle23 Maret 2013

Ia dulu dikenal sebagai pesepakbola yang penuh cerita skandal. Kini ia menjadi duta anti diskriminasi. Kevin-Prince Boateng menuntut perhatian lebih bagi kasus rasisme di dunia sepakbola.

https://p.dw.com/p/182jU
Foto: Reuters

Kevin-Prince Boateng, pemain AC Milan yang dulu bermain di timnas junior Jerman, turut hadir dalam putaran diskusi PBB di Jenewa Swiss, Kamis lalu (21/03/13). Ia buka suara masalah perang melawan rasisme. "Percaya bahwa rasisme bisa dikalahkan dengan mengabaikannya adalah kesalahan terbesar yang bisa kita lakukan", ujar pria kelahiran Berlin ini. "Saat saya bermain untuk timnas Ghana, saya belajar untuk mengatasi malaria. Vaksin saja tidak cukup. Kubangan tempat nyamuk malaria bertelur harus dikeringkan. Menurut saya, malaria dan rasisme punya banyak persamaan."

Aksi Unik Boateng

3 Januari tahun ini, Boateng menyebabkan penghentian pertandingan uji coba dengan klub liga empat Italia Pro Patria. Para suporter lawan kerap menirukan suara monyet jika Boateng atau pemain Milan lain yang berkulit hitam tengah memegang bola. Boateng menendang bola ke arah tribun penonton, melepas kaosnya dan meninggalkan lapangan. Rekan-rekan setimnya mengikuti aksinya. Pertandingan dihentikan.

Boateng mendapat banyak dukungan atas langkah tersebut dari dunia internasional. Enam pendukung Pro Patria diajukan ke pengadilan dengan tuduhan menghasut rasisme. Di pengadilan, media Italia mengutip kesaksian Boateng yang menceritakan apa yang dialaminya. Ia juga bercerita tentang kasus senada di Jerman. "Saya rasa mereka memaki saya karena kulit saya tidak putih. Ini sudah saya alami waktu bermain di Jerman. Bagi saya ini jelas-jelas rasisme."

Kevin Prince Boateng AC Mailand Fußballspieler UN Rassismus und Sport
Kevin-Prince Boateng bahas rasisme di sepakbola dengan PBBFoto: picture-alliance/dpa

Bertemu Nelson Mandela

Momen paling penting dalam hidupnya, bagi Boateng adalah saat ia bertemu dengan mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela saat Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. "Ia manusia yang luar biasa. Ia mengajarkan saya, bahwa kita harus bereaksi melawan rasisme. Kita harus belajar dari orang yang memperjuangkan keadilan", kata Boateng. Jumat (22/03/13) ia bertemu dengan presiden FIFA Joseph S. Blatter untuk membicarakan langkah-langkah mengatasi rasisme di sepakbola.

Terkenal Karena 'Suka Foul'

Imej Kevin-Prince Boateng berganti. Pesepakbola yang saudara tirinya Jerome Boateng bermain di Bayern München dan timnas Jerman ini kini dikenal sebagai duta rasisme dalam dunia olahraga. Sebelumnya di Jerman dan Inggris ia dikenal sebagai si pembuat ulah. Baik di dalam lapangan karena tackle yang terlalu keras atau di luar lapangan. Foul Boateng yang paling terkenal mungkin saat bermain untuk FC Portsmouth. Pada final Piala FA melawan FC Chelsea 2010, Boateng mentackle Michael Ballack dengan kasar sehingga ia tidak bisa turut serta dalam ajang Piala Dunia di Afrika Selatan. Saat itu Boateng dihujat oleg para suporter timnas Jerman.