1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perseteruan di Langit

Mu Cui25 Desember 2013

Bahwa sebuah pesawat menabrak kincir angin, kemungkinannya memang sangat kecil. Namun kincir angin bisa berakibat fatal terhadap aktivitas penerbangan.

https://p.dw.com/p/1AgeY
Xaver Orkantief Deutschland 05.12.2013
Foto: picture-alliance/dpa

Sebuah pesawat terbang menabrak kincir angin? Skenario semacam itu jarang membuat pusing pengawas lalu lintas bandar udara. Ada hal lain yang menurut mereka lebih mengancam, "masalahnya terletak pada sistem navigasi," kata Axel Raab, Juru bicara Keamanan Penerbangan Jerman.

Karena selama penerbangan di udara, pesawat akan berpapasan dengan sarana radio yang memancarkan gelombang untuk membantu navigasi. Pesawat lalu akan menangkap sinyal tersebut untuk mengukur posisinya. Namun kincir angin atau bangunan lain bisa memantulkan sinyal yang kemudian akan ditangkap oleh pesawat sebagai gangguan alias Noise - dan menyimpang dari lintasan terbangnya.

Masalah terbesar adalah sinyal gangguan yang disebabkan oleh kincir angin. Stefan Hawlitschka dari Fraunhofer Institut untuk Komunikasi dan Penyebaran Informasi (FKIE) mengeluhkan, sinyal gangguan semacam itu tidak bisa dikoreksi oleh sistem komputer pesawat. Karena roda kincir angin yang berputar menyebabkan pancaran sinyal menjadi terputus-putus secara tidak beraturan.

"Kalau lokasinya berada di dekat bandara, dalam skenario terburuk dua pesawat bisa saling bertabrakan. Hal semacam itu tidak boleh terjadi," kata Axel Raab dalam wawancara dengan DW.

Sebab itu Badan Pengawas Keamanan Penerbangan (BAF) 2009 lalu memberlakukan 64 zona keamanan di seluruh Jerman yang melarang pembangunan pembangkit listrik tenaga angin.

Regulasi Pahit buat Pengelola Taman Angin

Buat industri kincir angin regulasi tersebut bisa berarti kerugian. Karena kawasan di sekitar bandar udara besar seperti di Frankfurt kepadatan pemancar radio sedemikian besar, sehingga produsen energi tidak lagi bisa menemukan tempat untuk membangun kincir angin.

Menurut klaim kelompokk lobi kincir angin, di Jerman saja sudah 208 proyek-proyek energi angin yang gagal akibat regulasi zona keamanan penerbangan. Kapasitas yang hilang menurutnya sebesar empat Gigawatt - sama dengan kapasitas produksi tiga buah Pembangkit Listrik Tenagah Nuklir

Sebab itu produsen kincir angin dan perusahaan listrik sejak beberapa bulan terakhir mengeluhkan penolakan umum terhadap taman angin di zona-zona keamanan penerbangan. Mereka menuntut agar regulasi tersebut dilonggarkan.

Navigasi Satelit Belum Mumpuni

Baru-baru ini pemerintah Perancis dan Inggris memang sempat memberikan pengecualian untuk proyek pembangunan taman angin di dalam zona keamanan penerbangan. Kendati begitu Badan Pengawasan Keamanan Penerbangan bersikeras menolak.

Direktur BAF Nikolaus Herrmann mengklaim, bahwa sudah banyak taman angin yang dibangun di Jerman bahkan sebelum zona keamanan penerbangan diberlakukan. "Kendinya sudah penuh," katanya. Di Jerman menurut Hermann masih terdapat banyak lokasi yang strategis untuk dijadikan taman angin. Keamanan, katanya, punya prioritas tertinggi.

Walaupun begitu Hermann mengakui, kincir angin milik masyarakat tidak ada tempat alternatif lain, seperti yang dimiliki perusahaan besar. Harapan terbesar untuk industri penerbangan adalah teknologi navigasi satelit. Namun teknologi tersebut dikeluhkan masih kurang akurat, sehingga bandar udara belum akan berpisah dari pemancar radio.

Laser Attacken gegen Piloten
Foto: picture-alliance/dpa