1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kembalinya si Anak Hilang

Rizki Nugraha11 September 2013

Kepindahan Kimi Räikkönen ke Ferrari menandai ambisi Luca di Montezemolo untuk kembali merajai ajang Formula 1. Namun banyak pihak ragu, duet maut bersama Fernando Alonso itu akan berjalan mulus.

https://p.dw.com/p/19g0P
Foto: Reuters

Enam tahun tanpa gelar boleh jadi membuat Luca di Montezemolo muak. Sejak musim 2007, timnya, Scuderia Ferrari yang dulu sempat merajai arena Formula 1 bersama Michael Schumacher, harus puas mengantri di posisi kedua.

2008 pembalap Brazil Felipe Massa nyaris menyabet gelar juara dunia sebelum bertekuk lutut di hadapan bocah Inggris, Lewis Hamilton. Begitu pula dengan beberapa musim berikutnya saat Fernando Alonso bertarung sengit dengan duo Red Bull Racing, mark Webber dan Sebastian Vettel.

Musim ini pun peluang Ferrari tidak terlampau besar. Maka di Montezemolo sibuk mencari solusi baru, dan ia benama Kimi Räikkönen, pembalap Finnlandia yang diusir dari Ferrari 2008 lalu, justru untuk memberi tempat kepada Fernando Alonso.

Keluhan Alonso

Bersama Kimi Ferrari terakhir kali merasakan gelar juara dunia. Pembalap yang sempat berpetualang di arena Rally itu akan mengenakan seragam merah khas tim kuda jingkrak mulai musim depan. Kimi mendapatkan kontrak selama dua tahun. Belum jelas berapa gaji yang akan diterimanya per tahun.

Flash-Galerie geplatztes Comeback von Michael Schuhmacher - Luca Cordero di Montezemolo
Pemilik Scuderia Ferrari, Luca di MontezemoloFoto: AP

Lakon di tubuh Ferrari ini bermula dari celotehan Massa di media sosial, "mulai 2014 saya tidak akan membalap untuk Ferrari lagi," katanya, Rabu (10/9). Ia berjanji akan "berusaha sebaik mungkin di tujuh balapan penghabisan."

Beberapa jam kemudian, Ferrari mengumumkan kontrak dengan Kimi Räikkönen.

Beberapa pihak yakin, di Montezemolo mulai kewalahan menghadapi anak emasnya, Alonso, yang belakangan sering mengeluhkan kinerja tim sendiri. Ia bahkan secara ironis mengejek timnya dengan sebutan "jenius", ketika melakoni babak kualifikasi di Monza, Italia pekan lalu.

Kisruh di Tubuh Ferrari

Bahwa banyak pihak yang meragukan duet Alonso/Räikkönen akan berlangsung harmonis. Terlebih Alonso selama ini memegang tongkat komando di Ferrari. "Ia yang memutuskan segalanya, bahkan ia sendiri yang mengangkat pembalap uji coba, de la Rosa," kata bekas pembalap F1, Marc Surer kepada harian Motorsport.

Situasi pelik yang sudah bisa dipastikan adalah konflik dengan sponsor utama Alonso, Bank Santander yang membayar gaji pembalap Spanyol tersebut. Santander ingin agar Ferrari membawa Alonso meraih gelar juara dunia. Beberapa sumber menyebutkan, Santander sendiri yang memuluskan jalan Alonso ke Ferrari dengan membayar uang pesangon sebesar 17 juta Euro kepada Räikkonen agar ia hengkang dari tim kuda jingkrak tersebut.

Formel 1 Großer Preis von Brasilien
Pembalap Spanyol, Fernando AlonsoFoto: Getty Images

Kedatangan sosok yang diduga akan menyaingi dominasi Alonso di Ferrari itu jelas tidak searah dengan ambisi Santander.

Duet Maut di Formula 1

Nyatanya duet maut yang menghiasi sejarah Formula 1 jarang berlangsung mulus. Nelson Piquet dan Nigell Mansell, Ayrton Senna dan Alain Prost, Fernando Alonso dan Lewis Hamilton, serta yang terakhir Mark Webber dan Sebastian Vettel.

Kendati harus diakui, kerukunan adalah hal terakhir yang masuk dalam prioritas tim-tim besar di ajang Formula 1, "tapi setidaknya patut ditunggu, bagaimana Kimi menyikapi Alonso," kata Direktur Red Bull racing, Christian Horner.

Dengan kedatangan Kimi, Ferrari musim depan akan diwakili duet terkuat di ajang Formula 1 - dua pembalap yang masing-masing mewakili generasi terbaik di ajang olahraga Motorsport. Tinggal tugas Ferrari meracik mobil yang kompetitif, terlebih dengan kedatangan aturan baru berupa mesin turbo musim depan, dominasi Red Bull boleh jadi tinggal sejarah.