1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Keluarga Korban Tsunami Bertemu Putra Yang Hilang

20 Agustus 2014

Pasangan Jamaliah dan Septi Rangkuti dipertemukan dengan putranya, Arif, yang hidup sebagai anak jalanan. Pertemuan tersebut melengkapi kisah unik keluarga korban Tsunami yang sebelumnya menemukan putrinya yang hilang

https://p.dw.com/p/1CxNM
Indonesien Tsunami 2004 Familie Rangkuti
Foto: AFP/Getty Images

Pasangan asal Sumatera Utara yang kembali bersua dengan putrinya pasca sepuluh tahun terpisah akibat bencana Tsunami Aceh, kini dikabarkan telah bertemu dengan putranya yang menghilang disapu ombak.

Jamaliah dan suaminya Septi Rangkuti, Senin (18/8) menyambut sang putra untuk pertama kali dalam sebuah pertemuan yang emosional. Arif Pratama yang kini berusia 17 tahun menghilang bersama adik perempuannya pasca bencana Tsunami di Sumatera yang merenggut 170.000 korban jiwa.

Adapun putri Jamaliah, Raudhatul Jannah sudah bertemu orangtuanya Juni silam. Pertemuan unik itu terjadi setelah salah seorang saudara mendapati Raudhatul di sebuah desa di Aceh. Selasa (19/8), Jamaliah dan Septi Rangkuti memastikan telah bertemu putra tertuanya berkat pemberitaan media.

"Memang benar. Dia anak kami. Kami sekarang bersiap membawanya pulang ke rumah," ujar Rangkuti. Selama sepuluh tahun terakhir, kata sang ayah, Arif hidup sebagai anak jalanan di sebuah kota di Sumatera.

Pertemuan di Payakumbuh

"Saya berdoa setiap malam, karena saya yakin bahwa anak saya masih hidup," kata Jamaliah, "suami saya sering kesulitan tidur di rumah gara-gara hal ini. Dia yakin putra kami masih hidup."

Keluarga Rangkuti bertemu putranya di rumah milik pasangan yang menemukan Arif tidur di depan warung internet yang mereka kelola di Payakumbuh. Arif hidup beratapkan langit selama bertahun-tahun. Biasanya ia beristirahat di pasar tradisional atau toko yang sudah ditinggalkan pemiliknya.

Pasangan itu, Lana Bestari dan Windu Fajri, kemudian membiarkan Arif tidur di warnet miliknya untuk beberapa bulan. Mereka juga memberinya makan atau pakaian. Bestari menghubungi keluarga Rangkuti setelah melihat foto Arif di media.

"Saya terkejut. Karena saya melihat foto bocah yang saya kenal. Saya merekam gambarnya di dalam ponsel saya," ujarnya. Bestari kemudian menelpon orangtua Arif. Jamaliah dan Septi yang sempat berbicara dengan putranya itu langsung berangkat menuju Payakumbuh bersama putrinya.

Indonesien nach Tsunami vor Sumatra Raudhatul Jannah wiedergefunden
Foto: picture-alliance/dpa

rzn/ap (afp,rtr)