1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Takut Cengkeraman Beruang Rusia

Zoran Arbutina11 September 2014

Negara-negara di Eropa timur makin khawatir dengan sepak terjang Rusia. Polandia, Romania dan Bulgaria meminta pihak barat dan NATO bertindak lebih tegas lagi.

https://p.dw.com/p/1DAR6
Foto: Reuters

Polandia, Romania dan Bulgaria memang punya pengalaman buruk ketika puluhan tahun berada di bawah cengkeraman Uni Soviet. Itu sebabnya, begitu menyatakan diri merdeka, mereka ingin langsung bergabung dengan NATO.

Dengan krisis di Ukraina, ingatan traumatis tentang kekuasaan Uni Soviet kembali lagi. Padahal, Polandia punya pengalaman lebih buruk dengan invasi Jerman dibawah Hitler dalam Perang Dunia II. Tapi sekarang, warga Polandia jauh lebih takut kepada Rusia.

Banyak politisi dan tokoh masyarakat Polandia yang sekarang mengeritik Jerman karena dianggap bersikap terlalu lunak pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Skenario terburuk adalah, jika Ukraina pecah belah, dan Eropa tidak mampu membendung Putin", kata Adam Michnik, kepala redaksi harian terbesar Polandia, Gazeta Wyborcza.

Ia meramalkan: "Rusia kemudian akan menduduki Moldova. Setelah itu, mereka akan melaporkan ada penindasan terhadap etnis Rusia di Estonia dan Latvia" sehingga punya alasan melakukan intervensi militer.

Cengkeraman Rusia

Menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov memang pernah menyatakan, negaranya juga akan mengamati situasi para penduduk etnis Rusia yang ada di Romania, Hungaria dan Polandia. Itulah yang membuat negara-negara di Eropa timur makin cemas.

Presiden Romania Traian Basescu menyatakan, "secara rasional" saat ini belum ada ancaman langsung terhadap negaranya. Tapi ia meminta NATO untuk membantu persenjataan militer Ukraina. NATO perlu "unjuk kekuatan" untuk menghentikan sepak terjang Rusia. "Hari ini Ukraina (diserang), besok mungkin negara lain", kata Basescu.

Mantan menteri luar negeri Bulgaria, Solomon Passy mengatakan kepada DW, NATO harus memperkuat penjagaan dan kapasitas militer di perbatasan ke timur. "Contohnya, kapasitas senjata nuklir barat dulu berhasil mencegah terjadinya perang dunia ketiga. Jadi penguatan kapasitas nuklir bisa mengembalikan stabilitas", kata Passy dan menambahkan, langkah ini diperlukan setelah "invasi Putin ke Ukraina".

Berharap pada NATO

Presiden Romania Traian Basescu berharap, NATO akan mendirikan pangkalan militer di negaranya. Tuntutan ini didukung oleh Polandia dan negara-negara Baltik. Ia juga meminta NATO membantu Ukraina dalam memperkuat pertahanan melawan serangan cyber.

Dalam pertemuan puncak di Wales baru-baru ini, NATO menyatakan akan menempatkan lebih banyak pesawat tempur di negara-negara anggotanya di Eropa timur. Ini merupakan bagian dari penguatan sistem pertahanan NATO secara keseluruhan.

Mengenai kapasitas angkatan laut, Romania juga meminta anggota NATO bekerja sama lebih erat lagi. Negara itu mengaku khawatir dengan meningkatnya jumlah kapal perang Rusia yang ditempatkan di Laut Hitam.