1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kelompok Bersenjata Kuasai Bandara di Krimea

28 Februari 2014

Puluhan orang bersenjata menduduki bandara internasional di Sevastopol. Pemerintah interim Ukraina menuduh pasukan khusus Rusia terlibat dalam aksi pendudukan itu.

https://p.dw.com/p/1BHKh
Foto: Reuters

Ketegangan antara Ukraina dan Rusia meningkat sehubungan dengan insiden di Krimea, yang mayoritas pendukungnya secara tradisional mendukung Rusia. Ukraina menuduh Rusia mencoba melakukan "invasi militer".

Pasukan bersenjata diberitakan menduduki bandar internasional di Sevastopol, kota pelabuhan yang menjadi pangkalan Armada Laut Hitam Rusia. Selain itu, orang-orang bersenjata juga mengawasi bandara internasional di Simferopol, ibukota Krimea.

Para penyerang berseragam militer tapi tanpa tanda pengenal. Media lokal melaporkan, mereka adalah kelompok milisi yang mendukung Rusia. Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov menulis di Facebook, bandara internasional di Sevastopol diblokade oleh satuan militer Rusia.

"Saya hanya biisa menyebut ini sebagai invasi militer dan pendudukan", tulis Avakov. Selanjutnya ia menerangkan, memang tidak ada pihak yang terlibat pertempuran.

"Kasus ini adalah provokasi langsung di territorial sebuah negara yang berdaulat", kata Akarov. Ia menuduh Rusia melanggar norma-norma dan perjanjian internasional.

Militer Rusia menolak tuduhan itu. Jurubicara militer mengatakan kepada kantor berita Interfax, marinir dari Armada Laut Hitam tidak terlibat dalam pendudukan bandara di Sevastopol dan juga tidak melakukan blokade.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menerangkan, Rusia akan "menghormati integritas territorial Ukraina".

Ketegangan meningkat di Krimea

Hari Kamis (27/02) kelompok bersenjata juga menduduki gedung parlemen di Simforopol, ibukota negara bagian Krimea dan mengibarkan bendera Rusia.

Anggota parlemen Krimea kemudian memutuskan untuk menggelar referendum 25 Mei mendatang, tentang status kawasan itu. Sementara parlemen di Kiev menetapkan 25 Mei sebagai hari pelaksanaan pemilu presiden.

Semenanjung Krimea menjadi bagian dari Ukraina tahun 1954 berdasarkan keputusan pimpinan Uni Soviet Nikita Khrushchev. Ketika Uni Soviet bubar tahun 1991, Krimea menjadi bagian dari Ukraina, tapi banyak warga Rusia yang tinggal di kawasan itu. Rusia dan Ukraina juga punya perjanjian tentang pangkalan Armada Laut Hitam.

Yanukovych di Rusia

Viktor Yanukovych, Presiden Ukraina yang dipecat oleh parlemen, ternyata mendapat perlindungan di Rusia.

Setelah berhari-hari menghilang tanpa jejak, Yanukovych mengeluarkan pernyataan hari Kamis (27/02) dan menyatakan, ia tetap menjadi pemimpin Ukraina yang sah. Ia menyebut pemecatannya oleh parlemen sebagai tindakan melanggar hukum. Yanukovych berencana menggelar jumpa pers hari Jumat (28/02) dekat Moskow.

Pemerintahan transisi Ukraina sebelumnya mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Yanukovych atas tuduhan melakukan "pembunuhan massal".

Pihak perbankan di Swiss menerangkan, mereka akan memeriksa dan jika perlu membekukan rekening bank Yanukovych di Swiss.

hp/ab (rtr, ap, dpa)