1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kekerasan Sektarian Ancam Myanmar

8 Juni 2012

Polisi Myanmar terpaksa melepaskan tembakan untuk meredakan ketegangan sektarian yang terjadi di kota yang berpenduduk mayoritas muslim Rohingnya. Demikian keterangan pejabat setempat pada hari Jumat (08/06).

https://p.dw.com/p/15AkI
Umat Budha diminta lebih toleran kepada kelompok minoritasFoto: AP

Polisi dikerahkan di puluhan desa di negara bagian Rakhine di sepanjang teluk Bengal, setelah sejumlah rumah dibakar menyusul terjadinya kerusuhan sektarian di wilayah tersebut. “Polisi melepaskan tembakan di Maungdaw di negara bagian Rakhine. Tidak ada korban jiwa” kata pejabat setempat.

Ketegangan berkobar di Rakhine setelah sepuluh orang warga muslim dibunuh oleh kerumunan massa pengikut Budha yang marah pada hari Minggu (03/06). Saat itu, bus korban dikepung oleh ratusan orang yang marah oleh peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi pada tanggal 28 Mei atas seorang perempuan Rakhine. Media milik pemerintah melaporkan bahwa para tersangka adalah tiga laki-laki muslim yang berasal dari wilayah yang sama.

Kekerasan ini mengancam usaha rekonsiliasi dan reformasi politik dramatis yang dilakukan oleh pemerintahan sipil yang berkuasa di Myanmar sejak satu tahun yang lalu. Pemerintah Myanmar merespon kejadian ini dengan membentuk tim penyelidik khusus.

Seorang pejabat kantor kepresidenan mengatakan bahwa polisi terpaksa dikerahkan di Maungdaw pada hari Jumat (08/06) setelah 300 orang yang kembali dari mesjid melempari kantor pemerintah, pos polisi dan pertokoan dengan batu. “Kini semuanya bisa dikontrol” kata pejabat tersebut.

Pihak berwenang di Myanmar, pekan ini memperingatkan akan adanya ancaman aksi-aksi anarkis setelah pembunuhan oleh kerumunan massa dan serangan ke pos polisi oleh massa yang marah di Sittwe.

Bentrokan antar agama sering terjadi di Myanmar, terutama di negara bagian Rakhine, yang berpenduduk mayoritas muslim. Februari 2001, junta militer sempat memberlakukan jam malam setelah terjadi bentrok antar kelompok muslim dengan para pengikut Buddha.

89 persen penduduk Myanmar adalah pemeluk Budha, sementara komunitas muslim di sana berjumlah sekitar 4 persen dari populasi. PBB menggambarkan komunitas muslim Rohingnya sebagai salah satu kelompok minoritas yang paling teraniaya di dunia.

Pemimpin oposisi Aung san Suu Kyi, hari Rabu (06/06) menerukan kepada para pemeluk Budha di Myanmar agar menunjukkan simpati kepada kelompok minoritas muslim, menyusul terjadinya pembunuhan di Rakhine.

afp/ ab