1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kasus Suryadharma Uji Koalisi Prabowo

23 Mei 2014

Kasus korupsi yang menjerat Suryadharma Ali mengungkap risiko yang dihadapi Prabowo Subianto ketika berkoalisi dengan partai partai yang berkuasa. Koalisi Merah Putih bertindak bijak tidak mempolitisir langkah KPK

https://p.dw.com/p/1C4zQ
Suryadharma Ali Religionsminister Indonesien
Foto: Adek Berry/AFP/Getty Images

Pesan singkat yang tersebar di kalangan wartawan, Kamis (22/5) malam, menggoyang republik yang tengah dimabuk isu pilpres. Di dalamnya Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menyampaikan perubahan status Menteri Agama Suryadharma Ali "menjadi tersangka" dalam kasus dugaan korupsi Haji 2013.

"Saya tidak mengerti bagian mana yang mengaitkan saya menjadi tersangka," kata Suryadharma dalam sebuah jumpa pers. "Saya berdoa ini cuma kesalahpahaman belaka."

Bahwa komisi anti rasuah itu mengumumkan status Suryadharma tidak berapa lama setelah deklarasi koalisi enam partai pimpinan Prabowo Subianto, turut mencuatkan aroma politik. Amien Rais, punggawa Partai Amanat Nasional (PAN) yang merapat ke bekas musuh besarnya itu, mewanti-wanti agar KPK "tidak mempolitisir kasus Suryadharma," karena tahun ini adalah "tahun politik," katanya.

Sikap Bijak Koalisi Merah Putih

Prabowo sendiri meyakini "Suryadharma tidak bersalah," ujarnya seraya menambahkan pernyataannya itu adalah pandangan pribadi. "Beliau adalah menteri agama paling sukses," imbuhnya. Ia juga menegaskan Koalisi Merah Putih pimpinannya tetap akan solid kendati kehilangan salah satu tokoh penting.

Partai Persatuan Pembangunan pun buru-buru mengambil jarak. Kasus yang menjerat Suryadharma berpusara "pada kedudukannya sebagai pejabat publik, dan tidak ada kaitannya dengan jabatannya sebagai ketua umum partai," kata Sekjen PPP, Romahurmuziy kepada Gatra. "Kasus ini adalah murni penegakan hukum," imbuhnya kepada Kompas.

Prabowo dan PPP bertindak bijak ketika menahan diri. Jelang pemilu kepresidenan, isu korupsi seperti yang menimpa Suryadharma dinilai bisa merontokkan dukungan. Namun kasus sang menteri menguak risiko apa yang harus dihadapi Prabowo ketika berkoalisi dengan tiga partai yang berkuasa.

Risiko Berkoalisi dengan Partai Pemerintah

Partai Keadilan Sejahtera hingga kini belum pulih dari kasus korupsi sapi yang menjerat Luthfi Hasan. Nama Hatta Rajasa (PAN) juga pernah santer diisukan terlibat dalam kasus yang sama, kendati ia membantah keterlibatannya dan mengancam akan memperkarakan pihak yang menyebarkan isu tersebut.

Indonesien Wahlen Parlamentswahlen Präsidentschaftskandidat Prabowo Subianto
Foto: Reuters

Koalisi berbasis PDIP yang mengusung Jokowi dan Jusuf Kala sebenarnya punya risiko yang sama. Namun, kecuali beberapa kasus di Dewan Perwakilan Rakyat, PDIP yang dijauhkan dari eksekutif selama era Susilo Bambang Yudhoyono, berpeluang kecil terlibat dalam kasus besar seperti yang sedang menimpa menteri agama.

Arie Sudjito, pengamat politik Universitas Gadjah Mada, menilai kasus Suryadharma tidak cuma "bisa mempengaruhi dukungan terhadap Prabowo," tapi juga menyulut perpecahan di tubuh partai. Berbicara kepada Kompas, Sudjito mengklaim PPP masih belum pulih sepenuhnya sejak ketegangan antara kubu Suryadharma dan Emron Pangkapi beberapa waktu lalu.

rzn/hp (antara, dpa, kompas, detik, rtr, tempo)