1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Karir Iniesta yang Mirip Fiksi

31 Agustus 2012

Kadang-kadang ada yang bilang bahwa orang baik tak bisa jadi pemenang, namun kemenangan Andres Iniesta sebagai pemain terbaik Eropa tahun 2012, membantah itu.

https://p.dw.com/p/161U6
Foto: AP

Pemain tengah berusia 28 tahun itu, mengungguli rekan satu timnya Lionel Messi dan striker Real Madrid Cristiano Ronaldo dalam jajak pendapat yang diambil diantara para wartawan Eropa di Forum Grimaldi di Monte Carlo, Monaco.

Penghargaan UEFA ini diperkenalkan pada tahun 2011 setelah penghargaan Ballon d'Or dan gelar pemain terbaik dunia FIFA digabung pada tahun 2010. Ini adalah penghargaan kedua bagi Iniesta. Juli lalu, ia terpilih sebagai pemain terbaik di turnamen Piala Eropa 2012.

Seperti Tokoh Komik

Iniesta mungkin tak memiliki teknik dribbling menakjubkan seperti Messi atau kekuatan tendangan brutal seperti Ronaldo, namun ia terkenal di dunia karena kerendah hatian, kesederhanaan dan optimismenya yang awet muda.

Belum lagi tentu saja, kemampuannya dalam menghubungkan lini tengah dengan serangan, atau kemampuannya untuk membongkar pertahanan terbaik sekalipun lewat umpan-umpan yang jitu.

Dalam banyak hal, ia adalah jawaban Spanyol untuk tokoh pahlawan komik Inggris Roy of the Rovers: penuh bakat, rendah hati, gagah, sportif, sopan dan tanpa pamrih, dengan senyum atau jabat tangan yang selalu ia berikan untuk lawan, tanpa sedikitpun jejak kebencian atau permusuhan.

Sang Protagonis

Penghargaan Kamis (31/08) ini segera dirayakan oleh media Catalan, dan situs-situs olahraga menyebutnya „sangat pantas“ dan memberi label Iniesta sebagai „model bagi para olahragawan.“

Iniesta mungkin menjadi laki-laki paling populer di Spanyol, mengalahkan Rafael Nadal dan pembalap Formula 1 Fernando Alonso, menurut sebagian besar media, saat ia mencetak gol kemenangan dalam partai final Piala Dunia 2010.

Apa yang dia lakukan setelah mencetak gol bersejarah itu bahkan membuat semakin dihormati dan dipuja.

Ia menarik kaos tim Spanyolnya dan memperlihatkan sebuah rompi bertuliskan mengenang Daniel Jarque, kapten Espanyol, yang merupakan saingan Barcelona, yang meninggal dunia karena serangan jantung pada usia 26 tahun.

Ciri khas Iniesta: gol cantik dengan pesan menyayat hati, yang bisa mengungkapkan perasaan seluruh bangsa Spanyol.

Popularitasnya ditunjukkan pada Juli lalu, saat ribuan penonton muncul untuk melihat sekilas pernikahan bintang sepakbola itu dengan kekasihnya Anna Ortiz.

Kisah Iniesta seperti buku komik: seorang anak kampung yang ke kota dan menjadi sukses. Ia lahir di dan dibesarkan di sebuah desa kecil Fuentealbilla yang terletak di provinsi Albacete, di mana dia sekarang dihormati dan dikerumuni banyak orang setiap kali ia mudik ke kampungnya.

Fuentealbilla kini telah menjadi salah satu daya tarik wisatawan di wilayah Casille-La Mancha, hanya karena itu adalah kampung Iniesta.

Tak Tergantikan

Barcelona menemukan bocah bertubuh kecil dengan masa depan menjanjikan itu pada usia 12 tahun.

Iniesta membuat debut pertama pada usia 18 tahun di 2002 dan saat itu langsung membuat mata penonton kagum, karena pergerakannya yang tanpa henti, umpan tajam, dan matanya yang jeli melihat peluang gol. Selama tiga tahun ia dilatih Frank Rijkaard dalam sejumlah posisi, sampai akhirnya ditempatkan sebagai “penghubung” antara lapangan tengah dengan pemain menyerang.

Ia ikut membantu Barcelona memenangkan Liga Champion 2006, tapi nyaris tak mendapat tempat di final Piala Dunia tahun itu.

Namun hanya dalam waktu dua tahun, ia menjadi bagian yang tak tergantikan dari tim Spanyol yang membuat sejarah dengan memenangkan tiga gelar berturut-turut, antara 2008 hingga 2010.

dpa (AB/ HP)