1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Karakter Virtual Bantu Anak Autis Berinteraksi

Lars Bevanger27 Februari 2013

Penelitian terbaru di Inggris menunjukan anak-anak autis dapat meningkatkan kemampuan mereka lewat interaksi dengan karakter virtual di komputer, yang bereaksi pada gerakan, sentuhan dan suara.

https://p.dw.com/p/17mRE
Foto: Topcliffe Primary School/London Knowledge Lab

Banyak anak autis mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang sekitarnya. Namun perangkat teknologi terbaru dari Laboratorium Pengetahuan London di Inggris, membantu anak-anak di sekolah dasar untuk meningkatkan interaksi anak-anak tersebut di ruang kelas.

Proyek penelitian "ECHOES” memungkinkan anak-anak autis untuk berkomunikasi dengan karakter virtual bernama “Andy“, lewat layar sentuh monitor televisi.

Pimpinan proyek "ECHOES” Dr. Kaska Porayska-Pomsta mengatakan, “Ada banyak kemampuan penting yang dibutuhkan anak-anak untuk dapat berinteraksi sosial. Misalnya kemampuan untuk menatap mata orang lain, untuk memahami kemungkinan yang orang lain pikirkan. Ini benar-benar dasar komunikasi.“

Mengaplikasikan Kemampuan Virtual

Gagasan di balik proyek  "ECHOES” ini adalah mengajak anak-anak autis untuk berinteraksi dengan karakter virtual “Andy“. Bersama Andy mereka mempelajari kemampuan sosial, sehingga bisa mengaplikasikannya dalam dunia nyata, demikian dijelaskan Dr. Kaska Porayska-Pomsta.

Kinder Autismus Computerfigur Andy
"Andy" bereaksi terhadap sentuhan para muridFoto: Topcliffe Primary School/London Knowledge Lab

"Interaksi dengan lingkungan buatan dan Andy, difasilitasi lewat layar sentuh selebar 42 inci. Anak-anak dapat memainkan berbagai obyek dalam lingkungan buatan ini,“ Dr. Kaska Porayska-Pomsta memaparkan lebih lanjut: “Contohnya, ada pot-pot yang dapat mereka tumpuk, atau bunga yang dapat mereka pilih. Di layar sentuh itu, mereka seolah bisa menggoyang-goyangkan awan sehingga terjadi  hujan dan menumbuhkan tanaman. Idenya di sini adalah obyek-obyek tersebut diharapkan memancing interaksi sosial.“

Program komputer bekerja seperti konsol game modern Nintendo Wii dan Kinect untuk Xbox. Anak-anak bereaksi atas apa yang terjad di layar monitor, sementara program komputer bereaksi pada gerakan anak-anak itu, sentuhan dan suara mereka.

Eksplorasi Kemampuan Sosial

Teknologi yang dikembangkan ECHOES diuji coba di sekolah dasar Topcliffe di Birmingham. ada sekitar 50 dari 250 murid yang menderita autis. Hasil uji coba mendapat sambutan positif dari guru dan orang tua murid.

"Anak autis sangat tertutup dan berada di dunianya sendiri," kata Sarah Quickenden, guru di Topcliffe. "Anak-anak yang tertutu sulit untuk dimotivasi mengeksplorasi kemampuan sosialnya. Mereka perlu punya kesempatan untuk menerapkannya dengan seseorang yang memang mereka inginkan sebagai pasangan berinteraksi."

Autistische Kinder
Autisme adalah masalah globalFoto: Getty Images

Quickenden dan koleganya terkesan dengan cara anak-anak bermain dengan obyek di layar. "Kurikulum biasa yang kami pakai tidak memberi tempat bagi mereka untuk mendemonstrasikan kemampuan tersebut."

Integrasi Anak Autis

"Teknologi baru bukanlah obat penyembuhan untuk autis. Tapi mampu membantu anak untuk berkomunikasi. Anak-anak yang kesulitan berkomunikasi bisa berinteraksi dengan tokoh Andy. Bahkan saat Andy tidak lagi tampil di layar, anak-anak mencarinya," jelas kepala sekolah Topcliffe Ian Lowe. "Mereka menaruh kepercayaan terhada karakter Andy. Dan cara berkomunikasi dengan Andy mereka bawa ke ruang kelas."

Beberapa negara di Eropa tertarik untuk mengadopsi teknologi ECHOES. India juga siap menerapkannya. Selanjutnya, teknologi tersebut akan dirilis dalam bentuk aplikasi smartphone dan tablets. Sehingga murid bisa lebih mudah berinteraksi dengan "Andy".