1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kapal Perang Cina Melintasi Pulau Sengketa

16 Oktober 2012

Jepang semakin waspada usai armada kapal perang Cina untuk pertama kalinya melintas dekat kepulauan sengketa di Laut Cina Timur. Kerjasama ekonomi kedua negara turut terkena imbas.

https://p.dw.com/p/16Qkc
Foto: picture-alliance/dpa

Angkatan udara Jepang mendeteksi posisi armada kapal perang Cina sekitar 200 kilometer dari kepulauan sengketa yang diperebutkan kedua negara. "Ada 7 kapal perang Cina di perairan 49 kilometer dari pulau Yonaguni pukul 7 pagi waktu setempat," jelas seorang pejabat militer Jepang.

Armada kapal perang Cina termasuk 2 kapal perusak diyakini tengah berlayar kembali ke Cina usai latihan perang di Samudera Pasifik.

Hubungan Cina dan Jepang semakin tegang dalam beberapa pekan terakhir, akibat sengketa sekumpulan pulau di Laut Cina Timur yang dikenal sebagai kepulauan Senkaku dalam bahasa Jepang dan kepulauan Diaoyu oleh warga Cina.

Militer mulai terlibat

Juru bicara kementerian pertahanan Jepang mengatakan militer Cina baru pertama kali melewati jalur tersebut. Namun seorang ahli politik internasional dari Universitas Kanagawa, Ryo Sahashi, yakin ini bukan yang terakhir kali.

"Sebenarnya Cina tidak berbuat salah dan secara legal memilih lintasan tersebut. Tapi hampir pasti tindakan semacam ini akan diulangi lagi," tambahnya seraya mengingatkan masih terlalu dini untuk mencoba membaca makna dibalik aksi angkatan laut Cina tersebut.

Jepang tentu saja terus memonitor pergerakan armada kapal perang Cina seperti diungkapkan Menteri Pertahanan Satoshi Morimoto.

Kapal-kapal nelayan Cina kerap mencari ikan di Laut Cina Timur
Kapal-kapal nelayan Cina kerap mencari ikan di Laut Cina TimurFoto: Reuters

Beberapa pekan lalu kapal patroli penjaga pantai dan kapal pengawas keamanan perikanan Cina pernah berlayar di sekitar kepulauan sengketa tersebut dengan sepengetahuan Jepang, namun hingga kini kedua negara belum pernah melibatkan militer.

Menhan Morimoto menekankan, "Kami akan terus waspada dan memantau wilayah perairan baik melalui udara maupun laut. Kami terus mengumpulkan informasi secara hati-hati mengenai pergerakan armada kapal perang Cina."

Meski Morimoto mengakui Cina telah menggelar latihan perang sejak tahun 2008. "Mereka secara perlahan memperluas wilayah latihan perang, namun kami tidak mengetahui niat mereka di balik semua itu," tambahnya.

Ekonomi terkena dampak

Perdagangan antara kedua negara yang bernilai lebih dari 300 miliar Dolar tahun lalu, mulai menunjukkan tanda-tanda terkena dampak sengketa. Produsen mobil Jepang, Toyota, melaporkan hari Selasa (16/10) berencana menutup sementara sebuah pabrik di Cina karena anjloknya permintaan terhadap produk-produk Jepang di negeri tirai bambu itu.

cp/as (AP, AFP)