1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

CO2 Bumi Tertinggi

11 Mei 2013

Level CO2 - gas rumah kaca yang mempengaruhi pemanasan global - mencapai level tertinggi dalam sejarah manusia. Perubahan yang begitu cepat mengundang rasa khawatir dari kalangan peneliti.

https://p.dw.com/p/18W1n
Foto: AP

Kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer terekam berada pada level tertinggi. Para peneliti mengumumkan bahwa mereka menghitung 400 bagian per juta (ppm) pada stasiun monitor di Hawaii.

"Apa yang kita lihat saat ini adalah 100 persen akibat aktivitas manusia," tegas Pieter Tans, seorang peneliti senior dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Kalangan peneliti khawatir

Mencapai angka 400 sudah lama diantisipasi dan ditakuti para pakar iklim dan aktivis lingkungan. Kenaikan ini, menurut kalangan peneliti, terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak bumi. Gas rumah kaca yang memerangkap panas juga dikeluarkan melalui aktivitas alamiah seperti bernafas.

Para pakar khawatir bahwa laju peningkatannya terlalu tinggi bagi tanaman dan hewan untuk beradaptasi.

"Alam membutuhkan ratusan juta tahun untuk mengubah konsentrasi CO2 melalui proses alamiah seperti penyerapan karbon dan pelepasan gas vulkanik," jelas peneliti iklim dari Universitas Negeri Pennsylvania.

"Apa yang kita lakukan adalah melepaskannya. Tapi tidak dalam 100 juta tahun. Kita melepaskan dan membakarnya dalam periode 100 tahun, sejuta kali lebih cepat," tukasnya.

Melacak level CO2

Saat penghitungan pertama kali diambil tahun 1958, level karbondioksida sebesar 315 ppm. Jadi kenaikan sebesar lebih dari 80 ppm terjadi dalam 55 tahun.

Untuk membandingkan perubahan iklim seperti ini di masa lalu, Tans merujuk pada akhir Zaman Es, hingga membutuhkan 7.000 tahun lagi sampai level karbondioksida kembali naik sebesar 80 ppm.

Ia juga mengemukakan bahwa sekitar 2 juta tahun lalu, yakni pada Era Pleistosen, saat bumi mengalami kadar karbondioksida yang begitu tinggi.

Angka 400 tercatat untuk waktu yang singkat tahun lalu di Arktik. Namun penghitungan baru-baru ini yang mencapai level 400 diperoleh dari Mauna Loa, sebuah gunung berapi yang terletak di Pulau Besar Hawaii, yang dianggap sebagai tolok ukur dunia untuk penghitungan semacam ini.

Level karbon umumnya mencapai level tertinggi di seluruh dunia bulan Mei sebelum turun sedikit, sehingga rata-rata tahunan dapat turun sedikit di bawah angka 400.

Kalangan peneliti dan aktivis telah mengatakan bahwa konsentrasi karbon harus ditekan hingga berada di bawah 350 ppm untuk menahan kenaikan suhu rata-rata di bawah 2 derajat Celsius pada abad ke-21.

cp (ap, afp, rtr)