1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jokowi Tentang Prioritas Kerjanya

23 Juli 2014

Presiden Indonesia yang baru, Joko Widodo, berjanji akan mempermudah investor dengan memperbaiki infrastruktur, mengatasi kekusutan aturan dunia usaha dan memecat para menteri jika mereka tidak mencapai target.

https://p.dw.com/p/1CgxU
Foto: Getty Images

“Kita perlu mendapatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk melakukannya kita harus punya lebih banyak investasi dan juga memberikan infrastruktur,“ kata Jokowi kepada Reuters.

Kurangnya jalan, pelabuhan, listrik dan pelayanan-pelayanan dasar lainnya, bersama dengan korupsi birokrasi, mulai mengecewakan para investor asing, yang merupakan penggerak dasar penting bagi pertumbuhan eknomi.

“(Para investor) mengatakan mendapat ijin usaha sangat rumit. Beberapa investor mengatakan mereka perlu dua tahun. Bayangkan. Jadi jika kami bisa memberikan solusi untuk mempermudah mendapatkan ijin usaha, saya yakin kami bisa memperbaiki infrastruktur lebih cepat.“

Jokowi adalah pengusaha pertama yang menjadi seorang presiden di Indonesia, dimana enam pemimpin sebelumnya berasal dari kalangan elit politik. Pendekatannya yang sederhana dan langsung sukses meraih dukungan publik. Dan para investor memberikan reaksi berupa naiknya harga saham seiring perkiraan bahwa dia akan menjadi pemimpin berikutnya di negara demokrasi ketiga terbesar dunia dan negara dengan jumlah Muslim terbesar dunia.

Sikap Jokowi yang sederhana dan sering mengatakan ”Saya sama seperti kalian semua” membuatnya menjadi politisi popular.

Saat ini, ia menyewa sebuah rumah kecil, dengan perabotan sederhana di tengah Jakarta, sebelum nanti pada Oktober pindah dan memulai kehidupan di istana kepresidenan, sebuah bangunan abad-18 yang pada era kolonial dipakai sebagai rumah seorang pengusaha Belanda kaya raya.

Jokowi, yang saat diwawancara bertelanjang kaki dengan kemeja putih dan celana gelap, dengan jelas mengatakan ia paham bahwa masa bulan madu kepresidenannya akan bisa singkat.

Siap pecat menteri

Hanya tersisa sedikit uang di kas negara untuk mengatasi masalah mulai dari menurunnya pertumbuhan ekonomi hingga naiknya kemiskinan. Tapi ia telah menunjukkan di Jakarta, sebuah bakat menemukan sumber keuangan di dalam anggaran dan telah berlaku keras kepada para pejabat yang tidak bekerja dengan baik.

Kebijakan yang ia katakan, akan juga ia ambil di kantor kepresidenan.

“Jika (para menteri tidak berhasil) ada lebih dari seribu orang baik di Indonesia yang bisa menggantikan mereka. Itu sangat sederhana bagi saya,“ katanya.

“Mereka harus bersih, mereka harus kompeten, mereka harus punya kepemimpinan yang baik (keterampilan) dan berkomitmen melayani rakyat.“

Selama ini ia menghadapai tuduhan, yang selalu disangkal Jokowi, bahwa ia akan di bawah kendali ketua umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Langkah pertama, kata Jokowi adalah ia akan segera membentuk sebuah tim transisi untuk mendiskusikan bagaimana mengalokasikan posisi-posisi penting di pemerintahan dan isu apa yang akan menjadi prioritas.

Alihkan subsidi BBM

Ia menunjuk subsidi BBM besar-besaran, yang menghabiskan seperlima anggaran tahunan yang oleh para ekonom dikatakan lebih banyak membantu bagi orang kaya ketimbang 40 persen rakyat yang hidup miskin atau dekat dengan jurang kemiskinan.

“Kita harus memindahkan subsidi kepada para petani untuk pupuk atau infrastruktur untuk irigasi mereka. Bagi para nelayan, kita bisa memberikan… mesin untuk kapal mereka… jika kita memindahkan subsidi dari bahan bakar untuk aktivitas produksi, kita akan memiliki produktivitas yang lebih,” kata dia.

“Saya pikir hal pertama yang penting juga adalah untuk membuat aturan yang jelas. Karena sejumlah regulasi saat ini tidak jelas,” kata dia.

”Dalam pengalaman saya sebagai walikota dan gubernur itu tidak sulit. Itu cuma berbeda skalanya. Itu cuma soal manajemen.”

Jokowi berulangkali mengatakan selama kampanye bahwa ia tidak akan memperjualbelikan posisi di kabinet untuk mendapatkan dukungan politik.

Namun dalam wawancara ini, ia mengakui untuk pertama kalinya bahwa sekitar 20 persen kabinetnya kelihatannya akan berdasarkan penunjukan politik dari partai-partai yang mendukung dirinya.

ab/hp (rtr,afp,ap)