1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jokowi Memimpin

16 Juli 2014

Gubernur Jakarta Joko Widodo diperkirakan bakal menjadi presiden Indonesia berikutnya, berdasarkan perhitungan “swasta“ yang didasarkan proses penghitungan yang sedang dilakukan Komisi Pemilihan Umum.

https://p.dw.com/p/1CdwZ
Foto: Reuters

Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan mengumumkan hasil penghitungan resmi pada 22 Juli mendatang, namun sejumlah kelompok masyarakat mengambil inisatif melakukan perhitungan suara berdasarkan data suara yang dipublikasi oleh KPU.

Salah satu yang melakukan penghitungan adalah www.kawalpemilu.org, yang menunjukkan Gubernur Joko Widodo memimpin perolehan suara dengan 53 persen, berdasarkan 80 persen data yang telah terhitung masuk.

“Ini adalah proyek keroyokan yang didasarkan kepada data terbuka yang dirilis KPU,” kata Elisa Sutanudjaja, salah seorang admin situs tersebut. “Ini didasarkan pada data resmi (perhitungan) yang diunggah KPU tapi… ada sejumlah masalah teknis karena tidak semua dokumen diunggah dengan benar.“

Para pejabat KPU menolak memberikan komentar mengenai kesahihan situs kawalpemilu.org.

Sejumlah sampel perhitungan cepat pemilu 9 Juli lalu, yang dikeluarkan sesaat setelah tempat pemungutan suara ditutup, juga menempatkan Jokowi ungul tipis tapi meyakinkan dalam pemilihan presiden paling ketat dan keras dalam sejarah negara demokrasi terbesar ketiga dunia tersebut.

Saingannya bekas jenderal komandan pasukan khusus Prabowo Subianto, telah mengklaim bahwa hasil perhitungan sejumlah lembaga survei yang mereka pakai menunjukkan dirinya sebagai pemenang. Namun semua lembaga survei kredibel yang punya reputasi selalu akurat dalam melakukan quick count menempatkan Jokowi sebagai pemenang. Sementara hasil hitung cepat yang dimaksud kubu Prabowo, berasal dari lembaga survei yang kurang dikenal masyarakat. (Baca: Kedua Kubu Klaim Menang)

Dua lembaga survei yang memenangkan Prabowo menolak diaudit, demikian pernyataan Asosiasi Survei Opini Publik yang akhirnya mengambil keputusan mengeluarkan mereka dari keanggotaan. Sementara enam lembaga survei lainnya yang menampatkan Jokowi sebagai pemenang pemilu, dinyatakan lolos audit.

Kecam media

Prabowo yang berulangkali membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, baru-baru ini mengecam media yang mendukung saingannya.

Sebuah rekaman video yang beredar di media sosial pekan ini menunjukkan Prabowo mengkritik harian berbahasa Inggris terbesar yakni The Jakarta Post karena tidak memuat artikel yang ia buat.

“Koran anda brengsek,“ kata Prabowo kepada seorang wartawan Jakarta Post setelah menolak menjawab pertanyaan yang diajukan wartawan itu dalam sebuah konferensi pers di Jakarta. “Jika Prabowo menulis artikel, tidak dimuat. Itu bukan demokrasi yang benar.“

Menjelang pemilu, harian ini menulis sebuah editorial yang isinya mendukung Jokowi. Selain Jakarta Post, Prabowo juga menyalahkan semua media asing yang ia anggap menginginkan ia kalah dalam pemilu.

ab/hp (afp,dpa,rtr)