1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Usir Koordinator CIA

11 Juli 2014

Ini peristiwa langka dalam hubungan diplomatik Jerman-Amerika Serikat. Pemerintah Jerman minta Kepala Biro CIA di Berlin segera pulang ke negaranya setelah berbagai kasus spionase.

https://p.dw.com/p/1CbCv
Foto: picture-alliance/dpa

Setelah berbagai kasus spionase AS di Jerman terungkap, pemerintah Jerman akhirnya memberi sinyal keras. Koordinator CIA di Kedutaan Besar AS di Berlin diminta untuk segera meninggalkan Jerman.

Keputusan itu diambil setelah dua kasus spionase terbaru terungkap dalam selang waktu beberapa hari. Kasus pertama adalah seorang agen ganda, pegawai dinas intelijen Jerman BND, yang membocorkan dokumen-dokumen rahasia kepada Amerika Serikat dengan imbalan uang. Ia tertangkap dan sudah mengakui perbuatannya.

Kasus berikutnya adalah upaya CIA merekrut seorang anggota militer Jerman Bundeswehr menjadi spion Amerika. Kejaksaan Jerman hari Kamis (10/07) membenarkan, pihaknya sedang melakukan pengusutan terhadap kasus ini. Desakan politik makin kuat terhadap Kanselir Jerman Angela Merkel untuk bereaksi.

Jurubicara pemerintah Steffen Seibert akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi hari Kamis (10/07). Pemerintah Jerman meminta agar koordinator dinas rahasia yang berkantor di Kedutaan Besar AS di Berlin segera meninggalkan Jerman. Keputusan itu di ambil "berdasarkan berbagai masalah yang muncul dalam kerjasama intelijen antara Jerman dan Amerika Serikat selama beberapa bulan terakhir", kata Seibert.

Klimaks ketegangan diplomasi

Langkah ini merupakan klimaks ketegangan diplomasi Jerman-AS yang berawal dari pembocoran dokumen-dokumen rahasia NSA oleh Edward Snowden tahun lalu. Antara lain diketahui bahwa dinas rahasia NSA menyadap telepon Kanselir Jerman Angela Merkel.

Pengumuman pengusiran diplomat AS itu merupakan tindakan langka dalam hubungan kedua negara. Biasanya langkah semacam itu dilakukan di belakang pintu tertutup, tanpa pengumuman resmi. Koordinator CIA ditempatkan di Kedutaan AS di Berlin untuk menjadi penghubung dalam kerjasama dinas rahasia kedua negara.

Tekanan terhadap pemerintah Jerman meningkat karena publik menganggap Kanselir Angela Merkel sampai kini bersikap terlalu lunak terhadap AS dalam skandal ini. Setelah terungkapnya dua kasus spionase terakhir, Merkel akhirnya bereaksi.

Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier mengatakan kepada wartawan hari Jumat (11/07), langkah yang diambil "sudah benar, melihat pentingnya bereaksi terhadap tindakan yang telah melanggar rasa saling percaya".

"Kami perlu, dan mengharapkan, adanya hubungan yang didasari saling percaya", kata Steinmeier.

Harian Jerman "Bild" melaporkan, Kanselir Merkel memerintahkan agar kerjasama intelijen dengan Amerika Serikat untuk sementara dibatasi pada tingkat minimum.

hp/ab (dpa,rtr,afp)