1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Punya Silicon Valley?

Sabine Kinkartz8 November 2012

München dan Berlin adalah daerah utama tempat pengembangan teknologi informasi di Jerman. Tapi bukan hanya 'computer freaks' usia muda, yang merintis 8.000 perusahaan baru di Jerman.

https://p.dw.com/p/16f9x
Computer der Zukunft - Virtuelle Tastatur und Bildgebung Professor Stefan Jähnichen bedient eine virtuelle Tastatur, die mittels eines Projektors auf einen Tisch geworfen wird. (Foto: DW/Sven Falge, 2011) BITTE AUCH IN NOFLASH-FORMAT
Bilder zum Thema Computer der ZukunftFoto: DW/Sven Falge

Baik jaket, jeans maupun t-shirt, semakin banyak orang membeli pakaian lewat internet. Yang tidak disukai atau tidak pas dikembalikan ke penjual tanpa harus bayar ongkos pengiriman. Di Jerman rata-rata 40% barang yang dibeli dikembalikan. Apakah, dan bagaimana itu bisa diubah, dipikirkan Sebastian Schulze, pendiri dan pemimpin perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informatika, UPcload, sejak ia masih berkuliah ekonomi.

Tidak Benar-Benar Bekerja

"Kami terpikir, pasti 'cool' jika ukuran tubuh orang dapat dideteksi dengan kamera internet," demikian diceritakan Schulze. Perusahaannya dapat menyelesaikan masalah terbesar dalam perdagangan lewat internet, "yaitu konsumen yang ingin membeli baju lewat internet, tapi tidak tahu ukuran yang tepat baginya."

Schulze baru berusia 22 tahun, ketika ia mendirikan perusahaannya tahun 2010 dengan mitranya Asaf Moses di Berlin. Kuliahnya di Universitas Humboldt baru saja selesai dan pengalaman kerja ia tidak punya. "Saya tidak pernah benar-benar bekerja", kata Schulze. Ketika berkuliah ia magang tiga kali, di sebuah bank investasi, di kantor konsultan dan di kantor akuntansi. "Setelah itu saya berpikir, saya jelas tidak mau melakukan itu semua. Saya lebih suka berada di barisan depan dan memegang tanggungjawab. Kalau saya memang harus bekerja banyak, saya ingin itu untuk tujuan saya sendiri."

Wann wurde das Bild gemacht?: 2011 Wo wurde das Bild aufgenommen?: Berlin UPCload is a new Berlin startup that helps people measures clothes more accurately online I authorize DW to publish these photos. Tom Phillipson - doe@tokyo2064.com
Startup UPCloadFoto: Tom Phillipson

München dan Berlin di Depan

Lebih dari 8.000 perusahaan di bidang teknik informatika dan komunikasi didirikan tahun lalu. Sebagian besar berlokasi di München dan Berlin. Demikian hasil sebuah studi, yang diadakan Pusat Penelitian Ekonomi Eropa (ZEW), sesuai penugasan dari Departemen Perekonomian Jerman, perusahaan telekomunikasi Deutschen Telekom dan ikatan perusahaan telekomunikasi, Bitkom. Di peringkat ketiga pada "peta pendirian perusahaan", daerah sekitar sungai Rhein dan Main, seperti Frankfurt serta Hamburg.

Bagi ketua Bitkom Dieter Kempf itu bukan kebetulan, bahwa terutama di daerah-daerah padat penduduk banyak ditemukan perusahaan baru di bidang teknik informatika. Di Jerman tidak ada tempat seperti "Silicon Valley". Jika di daerah metropolitan perusahaan yang bergerak di bidang itu terkumpul di suatu tempat, kelompok ini akan berusaha membentuk semacam koloni. "Situasi yang jadinya seperti di kampus jelas membuat mudah terciptanya wadah pasar yang mempertemukan orang yang hendak mendirikan perusahaan dan pihak yang bersedia membiayai. Mereka bisa bertemu saat makan Hamburger, juga saat minum kopi."

Sebastian Schulze, Gründer und Geschäftsführer des IT-Unternehmens UPcload. Zugeliefert am 6.11.12 durch Henrik Böhme Quelle: Bitkom/Daniela Stanek Frei zur Verwendung für Pressezwecke.
Sebastian SchulzeFoto: Bitkom/Daniela Stanek

Keperluan Keuangan Yang Semakin Tinggi

Terutama di Berlin perkembangannya pesat. Semakin banyak dukungan dana dan modal datang ke kota itu. Semangat besar bisa dirasakan, kata pendiri UPcload, Sebastian Schulze. Pendanaan menjadi hal terpenting bagi sebuah perusahaan muda, di samping ide gemilang. Yang sering terjadi di AS seperti ini: tetangga yang kaya meminjamkan uang kepada pendiri perusahaan, karena suka ide bisnisnya. Hal seperti itu tidak terjadi di Jerman. Pembiayaan modal berisiko yang sifatnya institusional juga belum berkembang. Dalam empat tahun pertama, rata-rata 700.000 Euro mengalir untuk membiayai perusahaan baru.

Pada tahun perusahaan didirikan, dana yang masuk hanya sekitar 70.000 Euro. Jadi kebutuhan uang dalam tahun-tahun setelahnya meningkat drastis. Pemasukan tahun-tahun pertama harus dipakai untuk membiayai hidup, dan sisanya kembali ditanamkan dalam perusahaan, kata kepala Bitkom, Kempf. Dari sudut pandang cabang usaha itu, hal inilah yang menyebabkan perusahaan baru jauh lebih lambat berkembang dibanding dengan di AS. "Cepatnya perkembangan ekonomi itu berkembang alami. Jika saya tergantung pada pembiayaan sendiri, pasti tidak bisa berkembang cepat," demikian ditambahkan Kempf.

Bukan Hanya "Computer Nerds" Muda

Di samping poin-poin yang sudah dikenal, studi tentang perusahaan baru juga mengungkapkan hal-hal mengejutkan. Misalnya prasangka, bahwa di sektor informatika perusahaan dapat didirikan dengan cepat, tapi juga dapat dengan cepat menghilang, terbukti tidak benar. Setelah lima tahun, menurut studi itu, masih 60% perusahaan baru tetap aktif di pasar.

Dieter Kempf, Präsident des IT-Branchenverbandes Bitkom. Zugeliefert am 6.11.12 durch Henrik Böhme Quelle: Bitkom Frei zur Verwendung für Pressezwecke.
Dieter KempfFoto: Bitkom/Daniela Stanek

Juga dugaan, bahwa pendiri perusahaan teknologi informatika biasanya orang-orang muda yang baru selesai kuliah, ternyata tidak benar. Hanya satu dari dua pendiri perusahaan punya ijazah sarjana, dan biasanya mereka sudah berusia 38 tahun. Mereka rata-rata sudah punya pengalaman 11 tahun di bidang itu, dan 17 tahun pengalaman kerja. Kedua hal ini menunjukkan, "terutama pendiri perusahaan, yang berusia lebih tua dari 45 tahun, atau antara 36 dan 45 tahun, mendirikan bisnisnya di atas dasar pengalaman hidup sebagai pegawai, yang sudah terjamin dan konstan", dijelaskan Kempf.

Sebastian Schulze tidak termasuk kelompok ini. Tetapi dalam hal-hal lain ia bisa menjadi contoh ciri khas orang yang bekerja di bidang tersebut. Terutama jika menyangkut tuntutan keuntungan bagi perusahaannya. UPcload memang sudah punya kerjasama dengan Otto.de, dan Schulze mengatakan, perusahaannya sudah mulai mengadakan pembicaraan dengan ebay dan Zalando, perusahaan internet yang sudah cukup terkenal. Tapi perusahaan muda itu belum memperoleh keuntungan. Di tahun-tahun pertama memang keuntungan bukan hal yang relevan, kata Schulze.