1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Menang Kursi Dewan HAM PBB

13 November 2012

Jerman dan AS memenangkan kursi di Dewan HAM PBB dalam proses pemilihan yang dihujani kritik karena banyak negara anggota dinilai masih memiliki catatan pelanggaran HAM yang buruk.

https://p.dw.com/p/16ijj
Foto: picture-alliance/dpa

Amerika Serikat memenangkan 131 suara, Jerman dengan 127 suara dan Irlandia 124 suara. Negara-negara yang terpilih semuanya mendapatkan lebih dari 97 suara yang dibutuhkan dari total 193 negara dalam Sidang Umum PBB.

"Terpilihnya Jerman sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB menunjukkan kepercayaan terhadap Jerman dan dukungan bagi kebijakan HAM kami yang konsisten di seluruh dunia," ujar Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle. "Dewan HAM bagi kami adalah institusi internasional terpenting dalam melindungi HAM dan meningkatkan terus standar HAM."

Lima negara yang memperebutkan 3 kursi bagi negara-negara barat. Yunani dan Swedia harus mengaku kalah.

Pantai Gading, Ethiopia, Gabon, Kenya dan Sierra Leone mewakili Afrika. Jepang, Kazakhstan, Pakistan, Korea Selatan dan Uni Emirat Arab dari kelompok Asia. Argentina, Brasil dan Venezuela mengamankan kursi bagi kelomopk Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Estonia dan Montenegro bagi Eropa Timur.

Kritik bagi banyak anggota

Kelompok HAM seperti Amnesty International, Freedom House dan Human Rights Watch menyuarakan kekhawatiran terhadap separuh lebih dari 18 negara yang terpilih. Brasil, Kenya dan Sierra Leone tercatat sebagai negara-negara yang 'dipertanyakan.' Ethiopia, Pantai Gading, Gabon, Kazakhstan, Pakistan, Uni Emirat Arab dan Venezuela dianggap benar-benar tidak pantas.

Organisasi-organisasi HAM tersebut mengecam apa yang mereka sebut pengaturan yang terlebih dahulu disetujui kelompok-kelompok benua, karena sejumlah anggota terpilih tanpa lawan. Seperti Pakistan ataupun Venezuela yang mendapatkan 154 suara.

"Untuk menggelar pengambilan suara di Sidang Umum dan menyebutnya 'pemilihan' memberi proses ini terlalu banyak penghargaan," tandas Peggy Hicks dari HRW. "Sampai ada persaingan yang nyata bagi kursi di Dewan HAM, standar keanggotaannya akan tetap menjadi retorika dan bukan realitas."

Kali kedua bagi Jerman

Negara-negara anggota akan memulai masa jabatan 3 tahun mereka tanggal 1 Januari mendatang. Ini menjadi kali kedua Jerman duduk di kursi dewan, sebelumnya menjabat dari tahun 2006 hingga 2009.

Peter Wittig: "Kompetisi terbuka diantara negara-negara barat harus menjadi contoh bagi kelompok kawasan lain."
Peter Wittig: "Kompetisi terbuka diantara negara-negara barat harus menjadi contoh bagi kelompok kawasan lain."Foto: picture-alliance/dpa

Peter Wittig, duta besar Jerman untuk PBB, mensinyalir kali ini Jerman ingin lebih berada di jalur konsensual. "Kami akan dengan lantang menyuarakan setiap ada pelanggaran HAM, namun Dewan HAM bukan tempatnya menyapu tuduhan. Kami lebih memilih untuk melibatkan diri dan mendorong kerjasama, atau bisa disebut membangun jembatan," tegasnya.

Diskriminasi terhadap Israel

Duta besar Amerika Serikat bagi PBB Susan Rice menyambut baik terpilihnya kembali Washington. Ia menilai Dewan HAM telah menghasilkan kemajuan nyata sejak Amerika pertama kali bergabung tahun 2010 setelah memenangkan kursi tahun 2009. Rice mengangkat tindakan terhadap Suriah sebagai salah satu contoh positif.

Namun Rice mengkritik Dewan HAM atas fokus yang berlebihan dan tidak seimbang terhadap Israel.

Menteri Luar Negeri Hillary Clinton melontarkan komentar serupa: "Meski masih banyak tugas berat yang harus diselesaikan, terutama mengakhiri fokus dewan yang tidak proporsional dan bias terhadap Israel, kami siap bekerjasama dengan negara anggota lainnya untuk memenuhi janji yang diusung Dewan HAM."

Amerika Serikat memboikot Dewan HAM PBB hingga tahun 2009 saat pemerintahan Barack Obama mengubah arah kebijakan dan ikut memperebutkan kursi dalam upaya mereformasi badan PBB tersebut dari dalam.

CP/HP (dw, afp, rtr)