1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Kirim Senjata ke Irak

21 Agustus 2014

Selama puluhan tahun, Jerman menolak ekspor senjata ke kawasan konflik. Haluan politik ini berubah setelah aksi brutal ISIS di Irak. Kabinet Jerman setuju mengirim senjata untuk pejuang Kurdi.

https://p.dw.com/p/1Cyen
Foto: picture alliance/AP Photo

Sidang kabinet di bawah pimpinan kanselir Angela Merkel akhirnya memutuskan perubahan haluan politik luar negeri Jerman. Pemerintah Jerman setuju mengirim bantuan senjata dan munisi kepada kelompok Kurdi untuk memerangi teroris Islamic State (IS), yang dulu dikenal dengan nama ISIS.

Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier menerangkan kepada wartawan, ada ancaman meluasnya perang di seluruh kawasan Timur Tengah. "Bencana seperti ini," ujar Steinmeier, "akan menjadi ancaman langsung bagi Jerman dan Eropa".

Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen mengatakan, ISIS bergerak "sangat cepat dan tindakannya luar biasa brutal". Jerman akan memberi "bantuan peralatan dan persenjataan" kepada mereka yang berperang melawan ISIS. Peralatan yang akan segera dikirim antara lain rompi anti peluru, helm dan teropong infra merah.

Permintaan kelompok Kurdi

Menurut keterangan Kementerian Pertahanan, kelompok Kurdi juga meminta bantuan senjata, terutama senjata anti tank, untuk menghadapi serbuan ISIS. Karena ISIS menggunakan persenjataan modern asal Amerika Serikat, yang mereka rebut dari pasukan Irak.

Sedangkan para pejuang Kurdi, yang dikenal sebagai Peshmerga, masih menggunakan senjata tua produksi Uni Soviet.

Militer Jerman Bundeswehr dalam satu minggu ini akan memeriksa arsenal persenjataan mereka dan menentukan, senjata apa saja yang mungkin bisa dikirim ke Irak. Sampai pertengahan minggu depan, diharapkan sudah ada gambaran jelas.

Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Italia juga memutuskan untuk mengirim senjata kepada kelompok Kurdi di Irak Utara.

Oposisi tuntut debat di parlemen

Ketua Fraksi Partai Hijau, Katrin Göring-Eckardt, menuntut agar parlemen Jerman Bundestag dilibatkan dalam keputusan pengiriman senjata. "Harus ada mandat dari parlemen", tandasnya.

Jurubicara Partai Kiri Die Linke, Jan van Aken mengingatkan: "Pengiriman senjata justru bisa menyulut eskalasi perang".

Militer Jerman melanjutkan suplai bahan bantuan untuk pengungsi di Irak Utara. Tiga pesawat pengangkut jenis Transall berangkat menuju Erbil, ibukota kawasan otonomi Kurdi, membawa sekitar 20 ton bahan makanan. Minggu ini, Jerman akan mengirim sampai 100 ton bahan bantuan, kata Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen.

Lembaga bantuan pengungsi PBB, UNHCR, juga mulai menyalurkan bantuan untuk sekitar 500.000 pengungsi di Irak Utara. Menurut keterangan PBB, sekitar 1,2 juta warga Irak melarikan diri dari brutalitas kelompok teror ISIS.

hp/vlz (dpa, afp, rtr)