1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jejak Kaki Menunjukkan Tyrannosaurus Suka Berkawan

25 Juli 2014

Para pakar di Kanada barat telah menemukan jejak kaki fosil tiga tyrannosaurus. Peneliti menduga predator menakutkan ini berburu bersama-sama.

https://p.dw.com/p/1Ciss
Foto: Fotolia/atm2003

Jejak-jejak kaki tyrannosaurus ini merupakan yang pertama kali ditemukan. Mereka tampak berdekatan satu sama lain. Ini merupakan satu-satunya bukti yang jelas bahwa hewan purba ini punya perilaku sosial ketimbang bersifat soliter.

"Ini bisa menjadi bukti kuat bahwa tyrannosaurus adalah hewan sosial," ujar Richard McCrea pemimpin penelitian, yang bekerja untuk pusat riset paleontologi, Peace Region Palaeontology Research Centre. "Ini menunjukkan bahwa ketiga binatang itu bepergian bersama-sama, semua akan ke arah yang sama," tambahnya.

Pernah ditemukan

Sebelumnya, hanya jejak kaki tyrannosaur yang bergerak secara individual yang telah ditemukan di Amerika Serikat, Kanada dan Mongolia.

Jalur paralel yang mengarah ke tebing batu di dekat Tumbler Ridge, British Columbia, menunjukkan tiga hewan purba ini berjalan dalam kelompok, demikian menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh tim McCrea dalam jurnal PLOS ONE.

Para peneliti menemukan "kesamaan secara mendalam dan pelestarian" pada jalur yang dilalui predator ini. Jejak kaki tiga karnivora bipedal besar berahang kuat dan kaki depan seperti cakar kecil tersebut, ditemukan oleh pemandu lokal pada tahun 2011 di wahana yang 70 juta tahun silam mungkin berupa lumpur lunak. Jejak-jejak ini diyakini telah tertutupi oleh abu vulkanik. Lalu ribuan tahun kemudian terkena erosi tebing.

Gerakan kaki

Jejak kaki - masing-masing setengah meter panjangnya - yang ditemukan menunjukkan bahwa mereka adalah hewan dewasa dengan ukuran yang berbeda-beda. Penemuan ini juga memberikan informasi baru yang berharga tentang bagaimana tyrannosaurus berpindah tempat: "Kiprah mereka sangat sempit, dengan sangat sedikit rotasi," kata McCrea. "Ini gerakan yang cukup efisien: langkah yang sangat panjang, hampir empat meter. "Kami tidak tahu mereka berjalan seperti itu," katanya.

Peneliti itu menambahkan: "Ada spekulasi tentang biomekanik hewan-hewan itu, tetapi sebelum penemuan jejak kaki tersebut. Semua yang kita punya adalah tulang, dan teori tentang bagaimana sendi mereka berputar dan sebagainya. Sekarang kami memiliki jejak kaki yang bisa kita gunakan untuk menguji hipotesis. Dan itu adalah langkah berikutnya."

ap/yf(afp)