1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Isu Snowden Peruncing Hubungan AS-Rusia

2 Agustus 2013

Jaminan suaka Rusia untuk pembocor rahasia intelijen Edward Snowden menandai kemunduran tajam hubungan AS-Rusia yang sebenarnya sudah tegang.

https://p.dw.com/p/19Ikm
Edward Snowden Visum für Russland 01.08.2013Foto: picture-alliance/dpa

Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Barack Obama pernah berharap untuk "menormalisasi” hubungan dengan bekas musuh Perang Dingin Amerika Serikat, tapi mitra Rusianya --Vladimir Putin-- tetap dingin.

Snowden, mantan intelijen AS yang diburu Washington karena membocorkan rincian rahasia tentang program pengawasan AS, telah bersembunyi di bandara Moskow selama lebih dari sebulan.

Symbolbild Flughafen Moskau Mann verlässt Flughafen Gebäude Exit Edward Snowden
Bandara MoskowFoto: picture-alliance/dpa

Rusia menolak untuk mengekstradisi dia, dan pada hari Kamis (02/05) memberikan jaminan suaka selama satu tahun, sampai ia bisa menyelinap ke sebuah lokasi rahasia.

"Ini bukan berita baik," ujar Steven Pifer dari Brookings Institution, think tank di Washington. Sementara anggota Kongres AS mengecam langkah Rusia, dan melihatnya sebagai pukulan bagi hubungan yang sudah tegang akibat konflik di Suriah. "Edward Snowden adalah buronan Amerika Serikat yang harus digiring ke ruang sidang, bukan orang bebas layak suaka di Rusia," ujar ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS Robert Menendez. Ditambahkannya: "Terlepas dari kenyataan bahwa Rusia memberikan suaka selama satu tahun, tindakan ini merupakan kemunduran bagi hubungan AS-Rusia."

Senator Republik John McCain, mengeluarkan respon sarkastik di Twitter: "Snowden menetap di tanah transparansi dan hak asasi manusia. Waktu untuk memukul tombol “reset“ lagi bagi Rusia," tulisnya.

epa03809713 (FILE) A file video grab courtesy of British The Guardian newspaper, London 10 June 2013 showing former CIA employee Edward Snowden during an exclusive interview with the newspaper's Glenn Greenwald and Laura Poitras in Hong kong. Media reports on 01 August 2013 state that US whistleblower Edward Snowden has left Moscow airport after he has been granted temporary asylum in Russia in a statement by his lawyer. EPA/GLENN GREENWALD / LAURA POITRAS / HANDOUT MANDATORY CREDIT: GUARDIAN / GLENN GREENWALD / LAURA POITRAS, HANDOUT EDITORIAL USE ONLY/NO SALES
Edward SnowdenFoto: picture-alliance/dpa

Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengisyaratkan Obama untuk mempertimbangkan pertemuan puncak presiden AS-Rusia yang direncanakan pada awal September menjelang pertemuan puncak G20 di St Petersburg: "Kami sangat kecewa bahwa pemerintah Rusia yang mengambil langkah ini meskipun permintaan AS sangat jelas dan mengajukan permintaan hukum secara umum maupun tertutup agar Snowden diiekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuduhan terhadap dirinya," kata Carney. Ditambahkannya, "Kami mengevaluasi manfaat dari pertemuan puncak ini," tandas Carney pada wartawan.

Juru bicara Departemen Luar Amerika Serikat Marie Harf mengatakan bahwa pertemuan para menteri luar negeri dan pertahanan juga bisa dibatalkan, gara-gara insiden ini. Tapi dia mengatakan kedua negara telah bekerja sama di berbagai bidang seperti mengatasi perang Afghanistan, program nuklir Iran dan pengurangan persenjataan nuklir.

Obama Putin Los Cabos, Mexiko G20
Barack Obama dan Vladimir PutinFoto: Reuters

Keputusan Rusia diambil pada saat pemerintahan Obama menghadapi kritik di Kongres AS seputar program penyadapan.

Dari Hongkong, Snowden mendarat di Moskow tanggal 23 Juni lalu. Pemerintahan AS terus memburunya karena ia dianggap telah membocorkan detil data pengawasan pemerintahan. Data tersebut menunjukkan kewenangan badan NSA dalam menyadap telefon dan internet.

AP/HP(afp/rtr)