1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Tuntut Tekanan Lebih Besar Bagi Iran

Nina Werkhäuser28 September 2012

PM Israel tuntut "garis merah jelas" bagi program atom Iran. Ia khawatir, Teheran akan membangun senjata nuklir dan mengancam Israel. Warga Israel segera bereaksi atas peryataan pimpinan negaranya.

https://p.dw.com/p/16Gx9
Foto: Getty Images

Tidak ada ancaman yang lebih besar bagi dunia, selain Iran yang memiliki senjata nuklir. Demikian ungkap Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu di hadapan sidang umum PBB di New York. Israel merasa terancam eksistensinya karena program atom Iran. "Tunjukkan Iran garis merah yang jelas", tuturnya di hadapan anggota PBB. "Sudah waktunya melakukan itu!" Perundingan bertahun-tahun dengan pemerintah di Teheran tidak membuahkan hasil. Memang sanksi yang dijatuhkan berdampak pada Iran, namun menurut Netanyahu, "tidak berhasil menghentikan program atom."

Penjelasan dengan spidol merah dan gambar bom

"Saya tunjukkan kepada Anda. Ini adalah sebuah bom." Di tengah-tengah pidatonya, Netanyahu memperlihatkan sebuah grafik besar. Ia menampilkan gambar sebuah bom lengkap dengan sumbu. Netanyahu bersikeras bahwa Iran diam-diam terus merakit senjata nuklir.

Ia yakin, tahap awal dari tiga tahapan yang ada sudah diselesaikan oleh Iran: "Musim semi atau musim panas mendatang, Iran akan selesai dengan pengayaan uranium bagi bom yang pertama." Ini ingin dicegah oleh Israel. "Kita harus mencegah pengayaan uranium Iran", kata Netanyahu dan menggambar garis tebal dengan spidol merahnya.

Ancaman serangan tidak langsung

Masih menurut Netanyahu, pengayaan uranium Iran terjadi di reaktor-reaktor besar dan bisa "ditemukan". Jadi bisa menjadi sasaran militer. Sementara pabrik kecil dimana bom dirakit "tidak akan mudah ditemukan di negara yang luasnya setengah dari seluruh Eropa." Penghentian secara paksa akan mengerem upaya Iran. "Dan kita punya waktu lebih banyak untuk diplomasi."

Setelah pidato Netanyahu, menteri luar negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan, Jerman mengerti kekhawatiran Israel. Persenjataan nuklir Iran tidak bisa diterima. "Kami ingin solusi diplomatis. Ini masih mungkin terjadi." Namun, Westerwelle memperingatkan, pemerintah Iran tidak bisa terus mengulur waktu.

Reaksi beragam atas pidato Netanyahu

Amnon Abramovich, jurnalis televisi Israel lega karena Netanyahu tidak menakut-nakuti sekutu lainnya. "Tidak ada kesalahan dalam pidatonya. Ia tidak menyerang Obama, pemerintah Amerika maupun PBB."

Sementara pengamat lain, Arad Nir, tidak paham mengapa sang perdana menteri harus menggunakan spidol berwarna merah dan menunjukkan gambar sebuah bom dalam pidatonya. Menurut Nir, pidatonya sangat dramatis namun tidak perlu. Obama sudah mengatakan dalam pidatonya, bahwa Iran tidak akan memiliki bom atom.

Menlu Israel Avigdor Liebermann mengatakan kepada jurnalis Israel di New York, bahwa kini mereka hanya bisa berharap bahwa bukan hanya AS, melainkan semua negara paham betapa gentingnya situasi dan mencoba menghentikan kemungkinan terjadinya perang. Pidato Netanyahu adalah penegasan dari pernyataan Obama yang tidak akan menerima senjata atom di Iran.

Sementara itu, beberapa pengamat politik menilai upaya politisi Israel mencari dukungan Washington bukanlah solusi. Masalah program atom Iran belum selesai. Dalam sidang umum di New York kali ini, belum ada jawaban akan pertanyaan, bagaimana PBB akan mencapai kesepakatan dengan Iran.