1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel: Gencatan Senjata di Gaza Berakhir

1 Agustus 2014

Gencatan senjata kemanusiaan di Gaza antara Israel dan Hamas ternyata hanya bertahan beberapa jam. Kedua pihak saling menyalahkan pihak lain telah melanggar kesepakatan menghentikan pertempuran.

https://p.dw.com/p/1CnQb
Foto: Reuters

Gencatan senjata kemanusiaan di Gaza yang disepakati berlangsung selama 72 jam mulai Jumat pagi, ternyata hanya bertahan beberapa jam. Radio Israel melaporkan, pertempuran sengit terjadi di kota perbatasan Rafah antara militer Israel dan kelompok militan Hamas.

Suara tembakan dan serangan artileri kembali mengguncang Gaza. Pejabat Hamas menerangkan, 25 warga Palestina etwas dalam serangan terbaru Israel.

Sementara Israel menerangkang, seorang serdadunya kemungkinan besar diculik oleh Hamas.

Jurubicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner membenarkan: "Ya, kami melanjutkan operasi militer di darat".

Melalui Twitter, militer Israel menulis: "Kami melakukan pencarian internsif di Gaza untuk menemukan seorang anggota IDF (militer Israel) yang hilang".

Gencatan senjata kemanusiaan yang disepakati oleh Israel dan Hamas mulai pukul 8:00 hari Jumat tadinya disambut berbagai pihak sebagai secercah harapan bagi penduduk sipil di Gaza, yang sudah empat minggu mengalami perang brutal.

Harapan yang sirna

Wakil Hamas Fawzi Barhum menerangkan, "Hamas dan seluruh gerakan perlawanan menyatakan menerima gencatan senjata kemanusiaan 72 jam mulai pukul 8:00 hari Jumat. Ini akan ditaati oleh semua gerakan perlawanan, jika pihak lain (Israel) juga menaati gencatan senjata."

Penghentian pertempuran disepakati atas prakarsa yang dilancarkan PBB dan Amerika Serikat sepanjang hari Kamis sampai tengah malam. Menlu AS John Kerry mengatakan, masih banyak yang harus dilakukan.

"Ini adalah sebuah jeda, sebuah momen peluang, bukan suatu akhir. Bukan suatu solusi," kata Kerry.

Sayangnya, hanya beberapa jam setelah itu pertempuran kembali pecah di Rafah, selatan Jalur Gaza. Dua serdadu Israel dan sejumlah warga Palestina dilaporkan tewas dalam insiden itu.

Koordinator PBB Robert Serry dalam sebuah pernyataan "mendesak pihak-pihak Palestina dan Israel agar segera kembali menghormati kesepakatan kemanusiaan yang telah dicapai semalam".

hp/ap (afp, rtr)