1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Irak Tutup Penjara Abu Ghraib

cp/hp (afp, dpa)16 April 2014

Irak telah menutup penjara Abu Ghraib yang penuh kontroversi akibat rezim Saddam Hussein dan pasukan AS. Baghdad mengambil langkah ini karena alasan keamanan setelah tahun lalu terjadi kabur massal.

https://p.dw.com/p/1BjTw
Foto: picture-alliance/AP Photo

Penjara Abu Ghraib dikenal dunia setelah foto-foto pasukan Amerika Serikat yang tengah menyiksa tahanan Irak muncul ke permukaan tahun 2004. Dan penyiksaan yang berlangsung selama berkuasanya diktator Saddam Hussein, diperkirakan menewaskan 4.000 tahanan. Belum jelas apakah penutupan ini bersifat sementara atau permanen.

2.400 tahanan diduga telah dipindahkan ke penjara-penjara lain di bagian utara dan tengah Irak. Abu Ghraib, penjara utama di Irak, terletak sekitar 30 kilometer di sebelah barat ibukota provinsi al-Anbar yang didominasi warga Sunni.

Hari Senin (14/4) dan Selasa (15/4) rangkaian bentrokan dilaporkan di wilayah ini. Pasukan keamanan yang loyal kepada Perdana Menteri Nuri al-Maliki yang beraliran Syiah masih memerangi jihadis Sunni dari Negara Islam Irak dan Syam (ISIL) sejak Januari lalu.

ISIL dilaporkan telah mengambil alih kuasa Fallujah, dan belum lama ini merilis rangkaian video yang disebut parade militer oleh para pejuangnya di Abu Ghraib. Bulan Juli lalu ISIL menyerang Abu Ghraib dan sebuah penjara lainnya di sebelah utara Baghdad, dan mengklaim telah membebaskan 500 tahanan.

Foto seorang tahanan penjara Abu Ghraib prison in Bhagdad yang disiksa oleh tentara AS
Foto seorang tahanan penjara Abu Ghraib prison in Bhagdad yang disiksa oleh tentara ASFoto: picture-alliance/dpa

Sempalan al-Qaeda

ISIL berakar dari al-Qaeda di Irak, namun kemudian memilih menyempal dari jaringan teroris internasional tersebut ketika berusaha merebut wilayah di negara tetangga Suriah melawan instruksi pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri.

Ketegangan meningkat di Irak menjelang pemilihan parlemen yang rencananya digelar tanggal 30 April mendatang. Al-Maliki akan kembali mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.

Dalam beberapa bulan terakhir, serangan terjadi hampir setiap hari di Irak dan umumnya menarget pasukan keamanan serta warga penganut Syiah.

Menurut perkiraan PBB, 8.868 tewas akibat kekerasan sepanjang tahun 2013, angka kematian tahunan tertinggi di Irak dalam 5 tahun terakhir.

cp/hp (afp, dpa)