1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris Analisa Kotak Hitam MH17

23 Juli 2014

Tim investigasi internasional berencana mengirimkan kotak hitam MH17 milik Malaysia Airlines kepada dinas penerbangan Inggris untuk dianalisa. Sementara Indonesia mendesak agar pelaku diseret ke pengadilan.

https://p.dw.com/p/1Cguv
Foto: Reuters

Kotak hitam pesawat MH17 milik Malaysia Airlines yang ditembak jatuh di timur Ukraina akan diserahkan kepada penyidik Inggris untuk dianalisa. Keputusan tersebut dibuat oleh tim investigasi internasional yang dipimpin Belanda.

Sebelumnya pemberontak Ukraina menyerahkan kotak hitam pesawat kepada penyidik Malaysia. Menteri Transportasi Liow Tiong Lai mengklaim adalah prosedur lazim buat mengirimkan kotak hitam ke laboratorium terdekat yang diakui oleh Badan Penerbangan PBB dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

"Tim investigasi internasional pimpinan Belanda memutuskan untuk mengirimkan kotak hitam kepada Badan Investigasi Kecelakaan Udara Inggris untuk dianalisa oleh bagian forensiknya," kata Liow. Kotak tersebut bakal diterbangkan ke Farnborough, Inggris, dengan kawalan perwira Malaysia dan anggota lain tim investigasi, imbuh Liow.

Malaysia Negosiasi dengan Pemberontak Ukraina

Semua 298 penumpang dan awak pesawat, termasuk 193 di antaranya berasal dari Belanda, tewas ketika MH17 ditembak jatuh di kawasan perang di timur Ukraina, Kamis (17/7) silam. Pesawat diyakini ditembak dengan menggunakan rudal anti serangan udara Buk, buatan Rusia.

Pemerintah Malaysia sebelumnya mengumumkan pihaknya berhasil menegosiasikan penyerahan kotak hitam dengan kelompok separatis, Republik Rakyat Donetsk. Selain kotak hitam, kesepakatan juga mencakup pengiriman jenazah korban ke Belanda untuk diotopsi sebelum dipulangkan ke negara masing-masing.

Indonesia Desak Langkah Hukum

Kelompok separatis pro Rusia di Donetsk diduga kuat menembak jatuh MH17. Tudingan itu diarahkan oleh Amerika Serikat, Inggris dan sejumlah negara lain. Kendati selalu menepis keterlibatannya, beberapa indikasi memang menguatkan dugaan tersebut.

Sementara itu hingga kini belum jelas identitas ke-12 korban asal Indonesia. Pemerintah sendiri mendesak agar proses investigasi harus berujung pada langkah hukum untuk memuaskan rasa keadilan keluarga korban.

"Indonesia menuntut agar pihak yang bertanggungjawab atas kejadian tragis MH17 untuk diadili," kata Desra Percaya, Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York. Seruan serupa sebelumnya telah diungkapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta.

rzn/hp (afp,dpa)