1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

India Izinkan Produksi Obat Generik Kanker

13 Maret 2012

Kantor paten India akhiri monopoli Bayer dalam produksi obat penyakit kanker. Versi generik obat tersebut akan dibuat dengan harga jauh lebih murah.

https://p.dw.com/p/14K0t
Foto: picture-alliance/dpa

Kantor paten India di Mumbai mengijinkan Natco Pharma untuk memproduksi dan menjual versi generik obat paten Nexavar buatan perusahaan farmasi Jerman, Bayer AG. Harga obat generik tersebut akan lebih murah hingga 97 persen.

Nexavar, adalah obat paten yang digunakan untuk terapi penyakit kanker ginjal dan hati. Versi generik buatan India akan dipasarkan dengan harga 176 Dolar untuk satu pak berisi 120 kapsul. Sementara Bayer memasang harga 5690 Dolar untuk obat paten buatannya dengan jumlah yang sama.

Kantor paten di Mumbai mengacu pada hukum India, sesuai ketetapan World Trade Organization (WTO), yang memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk menjamin ketersediaan obat bagi pasien dengan harga terjangkau. Hukum senada telah digunakan di Brasil, Thailand dan Afrika Selatan.

"Ini adalah kasus pertama dimana lisensi wajib dari obat yang dipatenkan diijinkan di India", ujar petugas kantor paten yang tidak bersedia disebutkan namanya. "Natco harus membayar royalti 6 persen ke Bayer dan tidak boleh mengekspornya. Ini perjanjian lisensi tersebut."

Kantor paten India mengambil keputusan tersebut karena Bayer tidak hanya gagal memberikan harga yang terjangkau, tetapi perusahaan farmasi ini juga tidak bisa memastikan apakah jumlahnya cukup tersedia bagi para penderita kanker di India. Setiap tahunnya ada 29.000 kasus kanker hati dan ginjal di India.

"Kami kecewa dengan keputusan ini", ujar juru bicara Bayer Sabina Cusimano di Berlin. "Kami akan menelusuri kemungkinan untuk mempertahankan hak properti intektual kami di India."

Para pakar farmasi di India mengatakan, keputusan tersebut bisa membuka jalan bagi lisensi produksi versi generik obat-obatan paten lainnya dalam waktu dekat. Setidaknya ada dua kemungkinan lisensi baru yang tengah diusahakan di India. Natco dan produsen obat India lainnya, Cipla, tengah mengusahakan lisensi sukarela dari dua perusahaan farmasi global untuk obat HIV. 

Vidi Legowo-Zipperer (dpa, ap)

Editor: Agus Setiawan