1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Importir Makanan Asia di Bremen

Godehard Weyerer3 September 2013

Kreyenhop & Kluge adalah salah satu importir makanan Asia terbesar di Eropa. Perusahaan ini memasok bahan-bahan Asia ke restoran dan toko-toko di Jerman.

https://p.dw.com/p/19ahO
Import fernöstlicher Lebensmittel: In der Lagerhalle; Copyright: Kreyenhop & Kluge GmbH & Co. KG
Gudang makanan AsiaFoto: Kreyenhop & Kluge GmbH & Co. KG

Di kawasan industri Oyten dekat Bremen ada gudang besar yang menyimpan banyak makanan dan barang dapur Asia. Lebih dari 2500 jenis barang tersimpan di gudang perusahaan Kreyenhop & Kluge (KK) ini. Tinggi gudangnya sekitar 10 meter, rak-rak besi penuh dengan bahan makanan dan alat dapur dari Asia.

Direktur KK Tom Kreyenhop mengambil sebotol saus Tikka Masala dari India. "Dengan saus ini saya bisa membumbui daging. Di etiketnya juga ada resep." Tom Kreyenhop yang berusia 38 tahun sejak kecil mengenal makanan-makanan eksotis dari Asia. Dia adalah generasi ketiga yang mengelola perusahaan keluarga ini. Dia menjadi direktur delapan tahun lalu.

Makanan dari Asia

Untuk ukuran Jerman, harga bahan-bahan makanan Asia yang ditawarkan tidak terlalu mahal. Saus Tikka Masala dalam botol berisi 280 gram harganya 1,99 Euro. Di rak sampingnya ada santan. Bahan ini mulai populer di Jerman sebagai pengganti krem susu, kata Tom Kreyenhop.

"Santan tidak hanya eksotis, tapi kandungan lemaknya juga jauh lebih rendah, hanya 17 sampai 19 persen". Tapi makanan terlalu khusus, misalnya makanan khas Thailand kepala ayam yang digoreng, tidak ada di sini. Menurut Kreyenhop, aturan kebersihan Jerman sangat ketat, jadi makanan seperti itu tidak bisa diimpor.

Bahan makanan dari Asia biasanya dikirim dengan kapal laut. Perjalanan makan waktu sampai enam minggu. Peti kemas yang dikirim dari Asia akan tiba di pelabuhan Bremerhaven. Dari sana diangkut dengan truk ke gudang dekat Bremen. Ada bebek khas Thailand, nenas dalam kaleng dari Vietnam dan bir dari Jepang.

Import fernöstlicher Lebensmittel: LKW-Abfertigung; Copyright: Kreyenhop & Kluge GmbH & Co. KG
Gudang Kreyenhop & Kluge dekat BremenFoto: Kreyenhop & Kluge GmbH & Co. KG

"Kami ingin menawarkan bahan-bahan makanan yang otentik. Jadi bukan sambal yang misalnya dibuat di Jerman", kata Kreyenhop. Sebagai importir, memang sudah menjadi resiko kalau bahan makanan itu berada cukup lama di perjalanan.

Dari toko kolonial menjadi importir besar

Perusahaan Kreyenhop & Kluge punya 140 pegawai dengan omset 70 juta Euro per tahun. Nilai barang-barang yang ada digudang dekat Bremen mencapai 10 juta Euro. Untuk promosi, Tom Kreyenhop mendatangkan becak motor Thailand, Tuktuk. Kendaraan roda tiga ini sering dibawa sebagai dekorasi dalam pameran dagang makanan di Jerman.

Kakek Kreyenhop tahun 1933 mendirikan toko barang-barang kolonial. Ayahnya mengambil alih toko itu dan tahun 1980-an mulai mengimpor bahan makanan dari Asia. Waktu itu, makanan Asia seperti kari ayam dan sushi mulai populer di Jerman. Sekarang ada kantor cabang di Hongkong, Bangkok dan Ho Chi Minh City. Selain itu ada dua kantor cabang di Cina. Para pegawai selalu mencari bahan makanan dan tren terbaru yang bisa dipromosikan di Jerman.

Belakangan Tom Kreyenhop mulai mengimpor makanan oriental seperti Kuskus, Kurma dan Falafel. Ia juga merencanakan ekspor bahan makanan dari Jerman ke Asia. Misalnya mengekspor berbagai jenis selai pengoles roti ke Kamboja, Vietnam atau Thailand.