1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KriminalitasAmerika Serikat

Tiga Orang Tewas dalam Penembakan Massal di Mal Indiana AS

18 Juli 2022

Sedikitnya tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah mal di Indiana, AS. Polisi berhasil mengendalikan situasi dan dipastikan tidak ada ancaman aktif.

https://p.dw.com/p/4EGTd
Insiden penembakan massal di Indiana, Amerika Serikat, Senin (18/07)
Polisi mengatakan bahwa korban luka insiden penembakan telah dibawa ke rumah sakitFoto: Kelly Wilkinson/The Indianapolis Star via AP/dpa/picture alliance

Sedikitnya tiga orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka dalam tragedi penembakan yang terjadi di negara bagian Indiana, Amerika Serikat (AS) pada Minggu (17/07) malam di sebuah mal di Greenwood. Menurut Asisten Kepala Polisi Indianapolis Chris Bailey, tidak ada lagi ancaman aktif di Greenwood, yang merupakan wilayah pinggiran selatan Indianapolis dengan populasi sekitar 60.000 orang.

"Kami muak dengan jenis insiden lain seperti ini di negara kami," kata Bailey.

Gubernur Indiana Eric Holcomb dalam cuitannya mengatakan bahwa dia juga tengah memantau situasi dan turut berduka atas nyawa yang harus hilang, yakni "korban dari insiden mengerikan ini."

Apa yang kita ketahui sejauh ini?

Dilansir dalam sebuah postingan Facebook, Departemen Kepolisian Greenwood mengatakan bahwa pelaku penembakan termasuk di antara yang korban tewas.

"Dia ditembak oleh orang bersenjata," kata polisi dalam postingan tersebut.

Kepala Departemen Kepolisian Greenwood Jim Ison mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa penembak memasuki gedung Greenwood Park Mall dengan sebuah senapan dan mulai menembak massal area food court.

Petugas merespons insiden penembakan tersebut sekitar pukul 18.00 waktu setempat dan mencari korban-korban lainnya, tambah Ison. Namun, pihak berwenang percaya bahwa penembakan itu terjadi di area food court, kata Ison. Polisi juga meminta warga untuk melapor kepada mereka jika mereka menyaksikan insiden penembakan massal itu.

Polisi metropolitan Indianapolis dan beberapa lembaga lainnya juga ikut membantu penyelidikan lebih lanjut.

Insiden penembakan massal di mal Indiana, AS
Seorang pria berusia 22 tahun berkepemilikan senjata secara sah menjadi pahlawan dalam insiden tersebutFoto: Darron Cummings/AP Photo/picture alliance

Warga sipil yang membunuh pria bersenjata

Ison mengatakan kepada wartawan bahwa seorang pria berusia 22 tahun yang secara sah membawa senjata api, menembak dan membunuh pria bersenjata, pelaku dalam insiden penembakan di mal tersebut.

"Pahlawan sebenarnya hari ini adalah warga negara yang secara sah membawa senjata api di area food court itu dan mampu menghentikan penembak segera setelah dia memulai," kata Ison.

Ison juga mengatakan bahwa dia tidak memiliki rincian detail dari korban yang tewas, tetapi menurutnya orang-orang yang terluka dan dibawa ke rumah sakit berada dalam kondisi stabil.

Wali Kota Greenwood Mark W. Myers menyatakan bahwa "tragedi itu menghantam inti komunitas kami."

Dia meminta warga untuk terus berdoa untuk para korban dan meminta masyarakat untuk menjauhi mal dan kawasan tersebut.

Rentetan kasus penyalahgunaan senjata di AS

AS telah menyaksikan serangkaian akibat dari penyalahgunaan senjata api sejak Mei, saat seorang pria remaja bersenjata menewaskan 10 orang dalam serangan rasis di sebuah toko kelontong di Buffalo, New York, juga saat seorang penembak menewaskan setidaknya 19 anak dan dua guru di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas, dan saat seorang pria bersenjata menembak ke arah kerumunan orang pada parade 4 Juli di Highland Park, Illinois.

Lonjakan insiden penembakan itu telah memunculkan perdebatan tentang langkah-langkah pengendalian penggunaan senjata api. Komite Kehakiman DPR AS mengatakan bahwa butuh undang-undang yang perlu diusulkan untuk melarang penggunaan senjata tertentu di minggu-minggu ini.

Namun, undang-undang tersebut diperkirakan tidak akan lolos di Senat. Amandemen Kedua Konstitusi AS melindungi hak untuk kepemilikan senjata api, tetapi permasalahannya, hal ini memecah belah politik Amerika.

Pendukunghak kepemilikan senjata api berpendapat bahwa setiap langkah untuk membatasi perlindungan semacam itu bisa menjadi lereng yang licin, serta memiliki pengaruh kuat pada kebanyakan anggota parlemen AS.

kp/ha (AP, dpa)