1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tidak Ada Harapan Dijanjikan Rio

Jens Thurau21 Juni 2012

Satu pernyataan pailit, tanpa visi apapun: dokumen akhir KTT Bumi PBB di Rio dinilai negatif. Hanya beberapa inisiatif individu yang dianggap dapat menjadi harapan.

https://p.dw.com/p/15J43
Foto: AP

Sebenarnya Barbara Unmüßig merupakan seorang rekan bicara yang menyenangkan. Pakar lingkungan dan pembangunan dari Yayasan Heinrich Böll ini juga menghadiri konferensi PBB ini 20 tahun lalu. Kala itu euforia sangat besar, kenang Barbara Unmüßig, “Konflik Timur Barat telah berakhir. Negara-negara di dunia terbangun dan menyadari betapa mendesaknya masalah lingkungan. Tampaknya dapat dicapai solusi untuk memecahkan masalah perubahan iklim, menjaga lapisan ozon, jika saja ada kemauan politik.“

Begitulah kala itu. Dan sekarang? 20 tahun setelahnya, masalah lingkungan menjadi semakin besar. Namun hasil yang dicapai dalam konferensi di Rio tidaklah menggembirakan: satu deklarasi tentang perlindungan lingkungan dan konservasi yang tidak mengikat, tanpa target tertentu atau periode waktu yang ditetapkan.

Connie Hedegaard EU-Klimakomissarin EU Komission
Komisaris Lingkungan Uni Eropa Connie HedegaardFoto: DW

Perjanjian yang Mengecewakan

Merupakan hal yang sulit untuk berbicara tentang sesuatu yang menggembirakan dari KTT di Rio, juga bagi seorang politisi berpengalaman. “Tidak ada seorangpun yang senang dengan perjanjian yang dicapai,“ diakui Komisaris Lingkungan Uni Eropa Connie Hedeggard. Menteri Lingkungan Jerman Peter Altmaier, yang mengetuai delegasi Jerman di Rio, mengomentari dengan singkat bahwa sudah beruntung KTT tidak mengalami kegagalan seperti yang ia khawatirkan sebelumnya.

Rumor tidak mengenakan juga terdengar dalam KTT di Rio ini. Beberapa hari lalu dalam KTT G20, beberapa negara ambang industri seperti Brasil dan Meksiko telah menyepakati untuk membayar miliaran Dollar dana darurat kepada Dana Moneter Internasional IMF yang ditujukan untuk mengatasi krisis utang, seperti yang mendera Uni Eropa. Imbalannya, menurut selintingan, di Rio kedua negara ini tidak akan terlalu berat dibebani dengan perjanjian perlindungan lingkungan.

Memang kabar tersebut sulit untuk dibuktikan. Namun terutama para aktivis lingkungan memiliki pendapat yang sama: perlindungan lingkungan global tidak akan mengalami kemajuan dengan cara seperti ini. Di Amerika Serikat tidak tercapai suara mayoritas untuk turut berpartisipasi dalam perjanjian multirateral untuk perlindungan iklim atau untuk konservasi laut, dan ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Negara-negara penting yang dianggap tidak sepenuhnya berkeinginan untuk turut terlibat dalam upaya perlindungan lingkungan diantaranya adalah Cina dan India. Kedua negara ini baru akan bertindak, jika Washington memulai sesuatu. Dan negara-negara Eropa menyatakan siap untuk berkomitmen pada perlindungan lingkungan namun hampir tidak berdaya karena krisis utang yang ditimbulkannya sendiri.

Megacity Jakarta
Mega city akan mendapat bantuan pembangunan sistem transportasiFoto: AP

Konsep Lingkungan untuk Mega City

Hanya beberapa inisiatif sukarela yang menjadi seberkas cahaya dalam kegelapan KTT Bumi 2012 di Rio de Janeiro. Delapan bank pembangunan, seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Eropa, menyatakan kesediannya untuk mengeluarkan dana sebesar 175 milyar US Dollar dalam 10 tahun ke depan untuk pembangunan sistem transportasi ramah lingkungan di kota-kota besar di dunia. Di kota mega city inilah gas emisi meningkat dengan tajam, 40 persen sejak 20 tahun lalu atau sejak untuk pertama kalinya ditetapkannya perjanjian untuk menyelamatkan lingkungan di Rio. Tidak ada kemajuan dalam upaya untuk menyelamatkan bumi, meskipun para ahli dengan putus asa telah memperingatkannya.

Kembali ke masalah deklarasi yang dianggap negatif. Barbara Unmüßig mengeluh terutama karena kurangnya kemauan politik, “Dokumen tidak memiliki visi sama sakali, tanpa perumusan kebijakan yang jelas, yang diharapkan untuk masa depan. Tidak ada program masa depan yang ditetapkan, yang dapat mengatasi masalah lingkungan yang besar.“