1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanGlobal

Terapi Belatung Ampuh Mengobati Luka dan Borok Kronis

Gudrun Heise
15 Februari 2023

Terapi belatung pemakan jaringan mati makin sering digunakan dunia kedokteran untuk mengobati luka yang sulit sembuh. Metode “Biosurgery“ ini punya banyak keunggulan dibanding obat antibiotika.

https://p.dw.com/p/4NTAB
Terapi belatung dalam biobag, ampuh sembuhkan luka dan borok kronis yang sulit sembuh
Terapi belatung dalam biobag, ampuh sembuhkan luka dan borok kronis yang sulit sembuhFoto: Norbert Försterling/picture alliance

Metodenya tidak rumit dan tidak menjijikan atau membuat merinding. "Belatung dimasukkan ke dalam biobags, mirip seperti kemasan teh celup. Dan biobags ini langsung ditempatkan di atas luka kronis yang sulit sembuh," kata Professor Uwe Wollina dari rumah sakit di Kota Dresden. 

Biasanya yang digunakan adalah belatung atau larva dari lalat hijau, yang gampang dibudidayakan dan termasuk jenis nekrofagus, yang memakan jaringan mati, tapi membiarkan jaringan sehat.

"Untuk kebutuhan medis, belatung lalat hijau ini dibudidayakan di laboratorium dalam kondisi steril," ujar guru besar dermatologi itu.

Penderita diabetes yang diuntungkan

Metode pengobatan dengan belatung ini sudah sukses diterapkan terutama pada penderita diabetes. Penderita penyakit gula, sering kali mengalami gangguan penyembuhan luka. "Terapi belatung sangat cocok untuk luka kronis dan borok menahun pada kaki pengidap diabetes dan varises,” kata Wollina lebih lanjut.

Luka atau borok kronis menahun pada pengidap diabetes, sering kali tidak bisa sembuh. Untuk mencegah borok terus menyebar, para dokter biasanya melakukan amputasi anggota tubuh tersebut.

Metode "Biosurgery” dengan biobags belatung juga cocok untuk penderita nekrosis, yakni matinya jaringan pada anggota tubuh. Nekrosis bisa memicu kasus keracunan darah atau sepsis yang mematikan.

Biobags biasanya dibiarkan hingga lima hari pada luka, sebelum diganti yang baru. "Antara 80% hingga 90% jaringan mati atau bakteri pada luka atau borok kronis bisa disingkirkan dengan metode terapi belatung ini," ujar dokter ahli kulit dari Dresden itu.

Alternatif untuk pengobatan antibiotika

Keunggulan lain dari belatung, organisme ini tidak hanya menyingkirkan jaringan mati, melainkan juga melakukan desinfeksi luka, memproduksi senyawa anti bakteri, dan memproduksi amoniak, yang menaikan nilai pH. Efeknya mirip dengan obat antibiotika.

Terapi belatung menjadi metode alternatif yang ampuh, untuk mencegah multi resistensi pada bakteri pada beberapa jenis antibiotika seperti MRSA. "Keunggulan lainnya, belatung memiliki kemampuan untuk memperbaiki aliran darah pada pembuluh dan sirkulasi mikro," ujar Wollina. Ini terutama berfungsi pada pembuluh kapiler, cabang pembuluh darah halus dalam jaringan limfatik.

Superbug Kebal Antibiotika Mengancam Dunia

Untuk pemulihan jaringan yang rusak akibat luka atau borok kronis, bianya dilanjutkan dengan operasi cangkok kulit. Metodenya juga sudah baku, di mana jaringan kulit untuk transplantasi diambil dari jaringan yang sehat dari paha.

Dengan menerapkan terapi larva terlebih dahulu, luka transplantasi biasanya sembuh dalam waktu dua minggu. Jika menggunakan terapi antibiotika, proses penyembuhan luka bisa berlangsung lebih lama dibanding dengan kombinasi terapi belatung dan cangkok kulit.

Terapi belatung atau larva ini sejatinya bukan hal baru. Sejak abad 14 hingga 19, terapinya terus digunakan dan diteliti. Namun, penemuan antibiotika pertama, yakni penisilin pada tahun 1928, membuat metode ini kelihatan ketinggalan zaman, tapi seiring meningkatnya reistensi antibiotika pada bakteri, terapi ini kembali dilirik dunia kedokteran.

(as/ha)