1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Swiss Akan Batasi Jumlah Imigran

10 Februari 2014

Mayoritas pemilih Swiss menyetujui referendum untuk membatasi imigran dari Uni Eropa. Swiss dan Uni Eropa harus merundingkan lagi perjanjian-perjanjian lalu lintas perbatasan.

https://p.dw.com/p/1B5za
Referendum menentang imigrasi massal di SwissFoto: picture-alliance/dpa

Referendum untuk membatasi imigrasi disetujui dengan mayoritas tipis 50,3 persen. Berarti pemerintah Swiss harus membuat undang-undang baru untuk mengatur kembali masuknya warga asing, terutama dari Uni Eropa. Selama ini, warga Uni Eropa bebas untuk tinggal dan bekerja di Swiss, demikian juga sebaliknya.

Komisi Uni Eropa langsung bereaksi dang menyatakan, hasil referendum itu "melanggar prinsip kebebasan bergerak antara Uni Eropa dan Swiss". Selanjutnya disebutkan, Komisi Eropa akan menganalisa semua "konsekuensi untuk seluruh hubungan."

Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz menegaskan, Swiss tidak bisa hanya "menikmati keuntungan pasaran bersama Eropa" tapi menutup diri untuk warga Uni Eropa. Ketua Komisi Luar Negeri Eropa Elmar Brok menerangkan, Uni Eropa "tidak bisa menerima begitu saja" keputusan referendum pembatasan imigrasi.

Mayoritas tipis

Referendum untuk membatasi imigrasi diprakarsai oleh partai populis kanan SVP. Mereka beralasan, masuknya warga asing menyebabkan banyak masalah di Swiss. Karena itu, Swiss harus mengubah politik imigrasinya. Menurut referendum yang diajukan, setiap daerah di Swiss berhak menetapkan batas tertinggi jumlah imigran yang diijinkan masuk.

Referendum yang digelar hari Minggu (09/02) itu disetujui oleh 50,3 persen pemilih, hanya 19.500 suara lebih banyak daripada yang memilih "tidak setuju". Hasil itu cukup mengejutkan, karena sebelumnya pemerintah Swiss dan kalangan ekonomi berkampanye menentang referendum itu yang dianggap bisa merugikan perekonomian Swiss.

Warga asing di Swiss mencapai 23 persen dari seluruh penduduk yang bejumlah 1,9 juta orang. Swiss membutuhkan pekerja asing untuk memenuhi permintaan pasar kerja yang tinggi. Sekitar 300.000 warga Jerman tinggal dan bekerja di Swiss.

Perjanjian khusus dengan Uni Eropa

Sejak tahun 2002 berlaku perjanjian lalu lintas bebas antara Swiss dan Uni Eropa. Warga Uni Eropa bebas tinggal di Swiss kalau mendapat pekerjaan di sana. Selain itu, Swiss juga menjadi tempat yang diminati karena tingkat pajak relatif rendah bagi orang kaya.

Perjanjian dengan Uni Eropa membuka pasar besar bagi produk-produk Swiss di seluruh Uni Eropa dan menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi. Swiss punya beberapa perjanjian khusus dengan Uni Eropa. Namun jika negara itu membatalkan satu perjanjian, otomatis perjanjian-perjanjian lain juga tidak berlalu lagi.

Menurut referendum itu, pemerintah punya waktu tiga tahun untuk memenuhi tuntutan pembatasan imigran. Pelaksanaan referendum adalah aturan khusus dalam konstitusi Swiss, yang memungkinkan rakyat dilibatkan secara langsung dalam pembuatan undang-undang.

hp/rn (afp, dpa, rtr)