1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suriah Masih Tanpa Rencana Perdamaian

Nina Werkhäuser25 September 2012

Masalah Suriah dalam diplomasi internasional mengalami kemacetan. Menjelang sidang umum PBB di New York tetap belum diajukan usulan baru.

https://p.dw.com/p/16DgP
Foto: Reuters

Banyak pihak yang menaruh harapan besar kepada Lakdhar Brahimi. Utusan khusus baru PBB ini diharapkan bisa memulai kembali usaha perdamaian dalam konflik Suriah. Namun, ia butuh waktu. "Saya belum punya rencana pasti", ujar Brahimi setelah pembicaraan informal dengan Dewan Keamanan PBB di New York.

Diplomat berusia 78 tahun ini menggambarkan situasi di Suriah dengan kalimat, "Kondisi di Suriah sangat sangat kelam." Menurut para diplomat anggota DK PBB, rezim di Damaskus menolak segala bentuk reformasi. Assad ingin mempertahankan kekuasaannya di negara itu.

Syrien Kämpfe
Pertempuran tak kunjung berhenti di SuriahFoto: Reuters

Rencana Annan sebagai landasan

Konsep baru bagi solusi diplomatis masih belum kelas, sesaat menjelang pembukaan sidang umum PBB, Selasa (25/09). Rencana enam poin dari pendahulu Brahimi, Kofi Annan, akan tetap menjadi inti dari konsep solusi berikutnya. Ini ditegaskan oleh menteri luar negeri Jerman Guido Westerwelle di New York. Brahimi mendefinisikan keenam poin tersebut sebagai "bagian dari pertimbangan saya."

Inti rencana Annan adalah gencatan senjata dan dialog antara pemerintah dan oposisi di bawah pengawasan PBB. Agustus lalu, Annan menghentikan usaha mediasinya karena frustasi. Ia juga mengungkap kurangnya dukungan dari Dewan Keamanan PBB.

Kofi Annan
Kofi Annan menyerah karena frustasiFoto: Reuters

Tiga rancangan resolusi yang diajukan sebelumnya, yang diharapkan bisa menambah tekanan bagi Presiden Suriah Bashar al Assad telah gagal. Cina dan Rusia memvetonya.

Dewan Keamanan PBB tetap terpecah

Brahimi juga berada di posisi yang sulit. "Jika ia harus sukses, maka ia membutuhkan dukungan jelas dari PBB dan khususnya Dewan Keamanan PBB", ujar Westerwelle. Jerman mengambil alih posisi ketua bergilir DK PBB September ini.

Menlu Jerman menyerukan kepada dewan tertinggi PBB itu untuk berupaya mengatasi blokade. "Kita tidak boleh menyerah. Karena jika kita menyerah, artinya kita juga menelantarkan nasib warga Suriah."

Guido Westerwelle und Lakhdar Brahimi
Guido Westerwelle dan Lakhdar BrahimiFoto: picture-alliance/dpa

Perang saudara di Suriah, konflik Timur Tengah antara Israel dan Palestina, dan aksi kekerasan karena video anti Islam akan menjadi tema utama sidang umum PBB kali ini. Pembicara terpenting di hari pertama adalah Presiden AS Barack Obama. Kemudian Presiden Perancis Francois Hollande akan berbicara untuk pertama kalinya dalam sidang umum.

Hari ini (25/09), diperkirakan tidak akan menghasilkan keputusan apapun. Namun, banyak pertemuan sampingan di luar sidang yang diharapkan memacu terobosan. Antara lain, pertemuan kelompok enam negara AS, Rusia, Cina, Perancis, Inggris dan Jerman untuk membahas sengketa program atom Iran. Atau perundingan kuartet Timur Tengah yang terdiri dari PBB, Uni Eropa, Rusia dan AS.