1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

BKA: Strategi Melawan Teror, Kebencian dan Kekerasan

Marcel Fürstenau
27 November 2023

Dinas Kriminal Federal Bundeskriminalamt (BKA) Jerman prihatin dengan situasi keamanan Jerman. Antisemitisme akibat teror Hamas di Israel hanyalah puncak gunung es.

https://p.dw.com/p/4ZUAh
Pertemuan BKA di Wiesbaden
Seminar BKA di WiesbadenFoto: Arne Dedert/dpa/picture alliance

“Penyebab dan Dinamika Kekerasan – Bagaimana Kita Bisa Mengatasi Gelombang [Kekerasan]?" - Inilah tema yang diusung dalam seminar  Dinas Kriminal Federal Bundeskriminalamt (BKA) di Wiesbaden, Jerman, pada  23 dan 24 November pekan lalu. Tanggal pertemuan musim gugur ini sebenarnya sudah diputuskan jauh-jauh hari sebelum terjadinya tragedi serangan Hamas ke Israel 7 Oktober 2023. Akibat serangan Hamas kala itu, lebih dari seribu orang terbunuh dan lebih dari 200 orang disandera.

Pogrom antisemitisme dan intervensi militer Israel di Jalur Gaza, yang menyebabkan lebih dari 10.000 angka kematian (berdasarkan keterangan otoritas Palestina), kini membayangi pertemuan Wiesbaden, tempat BKA bermarkas.

Peningkatan kejahatan bermotif politik di Jerman sangat besar. “Sejak tanggal 7 Oktober, kami telah melihat peningkatan yang sangat tajam dalam proporsi kejahatan bermotif politik berideologi asing atau agama,” ujar Presiden BKA Holger Münch. Hingga tanggal 22 November, hanya dalam waktu enam minggu, telah tercatat 3.744 kasus kejahatan.

Jumlah kasus pada bulan Oktober saja sudah lebih dari tiga kali lipat jumlah seluruh kejahatan yang tercatat pada periode Januari hingga September tahun ini. “Kami memperkirakan peningkatan kasus lebih lanjut, karena efek lanjutannya juga harus diperhitungkan,” tegas Holger Münch.

Bagaimana Hamas memicu emosi lewat gambar

Strategi media Hamas dengan menunjukkan gambar-gambar emosional dimaksudkan untuk menarik sejumlah besar pendukung potensial.

Sekalipun kekuatan Hamas di Jerman tidak besar, dampak dari gambar-gambar seperti itu tidak boleh diremehkan, ujar pimpinan BKA Hlger Münch: "Penilaian risiko kami adalah bahwa para pelaku kejahatan tersebut- khususnya yang bertindak sendirian, pasti akan menganggap hal ini sebagai suatu dorongan untuk melakukan sesuatu."

Psikolog Israel-Jerman Ahmad Mansour memiliki kekhawatiran yang sama dengan Holger Münch. Pembantaian yang difilmkan oleh Hamas dan didistribusikan di internet menargetkan orang-orang Yahudi di seluruh dunia, khususnya di Israel, katanya. Kelompok teroris melancarkan perang di beberapa sektor. Tujuannya adalah untuk mengguncang negara-negara Arab yang moderat dan juga Eropa.

Islamis garis keras di Gaza dibantu aktivisnya di Jerman

Mansour, yang juga berlatar belakang Arab-Palestina, menyalahkan kelompok garis keras di Gaza dan aktivis di Jerman atas hal ini. Mereka sangat profesional – dalam bahasa Jerman, Inggris, dan Prancis. "Dengan tujuan membuat situasi publik menjadi tidak aman dan membuat orang turun ke jalan secara massal."

Strategi ini tampaknya berhasil, mengingat gambaran orang-orang yang bersorak-sorai di distrik kota di Jerman yang mayoritas penduduknya muslim seperti di Neukölln, Berlin. Di sana, seperti di tempat lain, teror massal Hamas di Israel dirayakan dengan penuh semangat.

Ini tentang hak hidup dan eksistensi Israel

Ahmad Mansour mengatakan persoalannya bukan tentang melarang demonstrasi pro-Palestina. “Ini tentang tidak menafikan hak Israel untuk hidup dantidak meneriakkan slogan-slogan antisemit.”

Dari pengalamannya selama bertahun-tahun dalam proyek-proyek melawan radikalisasi, dan karena latar belakangnya, akademisi yang tinggal di Jerman sejak tahun 2004, dia mengenal lingkungan muslim dalam segala coraknya. Dia melakukan banyak penelitian dan melihat apa yang diperlukan: Pembongkaran struktur patriarki, kebebasan berekspresi dan beragama, dan yang terpenting, perjuangan melawan antisemitisme.

Ahmad Mansour menganggap kritik terhadap Israel tentu sah: “Turun ke jalan demi perjuangan Palestina adalah sah. Melawan kebijakan pemukiman Israel adalah sah,” katanya. Namun merayakan teror bukanlah hal yang legitim. Slogan "Palestina yang merdeka dari sungai ke laut” di Jerman dilarang, karena bersifat antisemit dan menyerukan penghancuran negara Israel. 

Untuk keluar dari lingkaran setan ini, Ahmad Mansour menyerukan upaya demokrasi: pengajaran nilai-nilai di sekolah, kursus integrasi dan kehidupan bermasyarakat. “Untuk ini kita memerlukan pertemuan-pertemuan, untuk ini kita memerlukan diskusi, untuk ini kita memerlukan akses emosional kepada orang-orang.”

Batasan yang tidak boleh dilewati

Namun, Ahmad Mansour juga menyebutkan batasan-batasan yang tidak boleh dilampaui: "Ketika masyarakat secara sistematis meremehkan masyarakat lain dan memandang kekerasan politik sebagai cara yang sah untuk melawan lawan politiknya, maka diperlukan sanksi." Pakar integrasi itu berpendapat bahwa percepatan proses pidana dalam hal ini sangat penting.

Kepala Polisi Berlin Barbara Slowik juga mendorong hal ini. Namun, dalam pertemuan BKA dia juga memperingatkan agar tidak menstigmatisasi kelompok masyarakat tertentu: "Saya yakin dukungan terhadap kekerasan oleh sebagian kecil umat Islam di Berlin bisa mengarah pada prasangka menyeluruh."

Menurut Barbara Slowik, resep melawan kekerasan di Berlin adalah kombinasi antara represi dan pencegahan. "Ini termasuk intervensi yang sangat dini dan konsisten untuk mencegah kriminalitas lebih lanjut." Pekerjaan petugas kepolisian harus berubah hampir seperti pekerjaan sosial, tambahnya.

Untuk mengurangi prasangka dan ketakutan antara generasi muda dan polisi, terutama di daerah yang rawan secara sosial, proyek rekreasi telah diluncurkan, lapor Barbara Slowik. “Rekan-rekan kami bermain sepak bola, memasak, atau mendesain taman bermain – ini adalah cara mereka berbagi pengalaman dan emosi.”

Dia menyayangkan bahwa meskipun banyak kerja sama dengan organisasi lain, pencegahan secara komprehensif belum dapat tercapai. (ap/hp)

*Artikel ini disadur dari naskah aslinya dalam bahasa Jerman. 

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif yang akan kami pilih setiap Rabu untuk kamu. Kirimkan e-mail kamu untuk berlangganan Newsletter mingguan Wednesday Bite.