1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Udara AS Hancurkan Lumbung Uang IS

25 September 2014

Serangan udara AS dan sejumlah negara Arab atas aset IS berhasil menghancurkan sejumlah kilang minyak di timur Suriah. Melalui penyeludupan minyak kelompok teror tersebut memanen dua juta US Dollar per hari.

https://p.dw.com/p/1DKjC
Syrien Ölfeld bei Derik Archiv 2011
Foto: Fabio Bucciarelli/AFP/Getty Images

Militer Amerika Serikat, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melanjutkan serangan udara terhadap aset milik kelompok teror Islamic State di Suriah, Kamis (25/9). Kali ini sasaran terbesar adalah kilang minyak yang dikuasai oleh IS.

Serangan udara di timur Suriah itu dilancarkan untuk menghancurkan sumber pendanaan IS. Kelompok teror pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu menguasai beberapa kilang minyak di timur Suriah dan menyeludupkan hasilnya lewat Turki, Irak, Iran dan Yordania.

Melalui cara itu IS mampu mengumpulkan sekitar dua juta US Dollar per hari dari penjualan minyak di pasar gelap, kata jurubicara Pentagon, John Kirby kepada stasiun televisi CNN.

IS Kepung Kota Kurdi

"Ada 12 target yang kami sasar dan semuanya adalah kilang minyak moduler," katanya. "Kilang-kilang itu dihancurkan dengan peluru kendali yang ditembakkan oleh jet tempur koalisi. Faktanya lebih banyak pesawat milik negara koalisi yang terlibat ketimbang milik Amerika Serikat."

Kendati mendapat serangan udara bertubi-tubi, geriliawan IS tetap aktif di utara Suriah. Seorang serdadu Peshmerga mengatakan, gerilayawan bersenjata IS kini cuma terpaut satu kilometer dari kota Ain al-Arab, yang dikuasai kelompok Kurdi.

Sejak AS dan sekutunya mengawali serangan udara di Suriah, lebih banyak gerilayawan IS dan tank-tank berdatangan untuk mengepung kota, kata Ocalan Iso, Wakil Komandan Peshmerga. "Kobani (Ain al-Arab) dalam bahaya," ujarnyax.

"Bahasa Kekerasan".

Sementara seorang pengungsi Suriah yang mencari perlindungan di kota tersebut mengabarkan dirinya melihat 50 jenazah tanpa kepala ketika sedang berjalan ke arah perbatasan Turki. "Situasinya parah. Jika mereka merebut desa, mereka memenggal kepala untuk menakut-nakuti penduduk," kata seorang pengungsi.

Rabu (24/9) IS memublikasikan video baru di internet. Di dalamnya kelompok teror itu memenggal leher pemandu wisata Perancis. Ia diculik saat mendaki di sekitar pegunungan di timur Aljazair. Presiden AS Barack Obama mengecam tindak tanduk IS ketika berpidato di hadapan sidang umum PBB di New York.

"Satu-satunya bahasa yang difahami oleh para pembunuh ini adalah bahasa kekerasan."

rzn/ab (afp,rtr)