1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rouhani: Tak Ada Ancaman Militer Atas Iran

11 Februari 2014

Presiden Iran Hassan Rouhani, Selasa (11/2) menyerukan pembicaraan nuklir yang “adil dan konstruktif” dengan kekuatan dunia, dalam pidato menandai peringatan Revolusi Islam 1979.

https://p.dw.com/p/1B6kK
Foto: Reuters

Kerumunan orang membakar bendera AS dan Israel bergambar Presiden Barack Obama dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sambil berteriak ”Ganyang Amerika“ dan “Matilah Israel“ – teriakan yang dulu lumrah dalam banyak demonstrasi di Iran tapi kini dibaca sebagai tentangan terhadap kebijakan Rouhani yang ingin mendekat ke Barat.

Seruan Rouhani muncul sepekan menjelang pembicaraan antara Iran dan enam negara kekuatan dunia yang bertujuan menghilangkan kecemasan bahwa Teheran akan menggunakan program nuklirnya untuk membuat bom atom. Kedua belah pihak akan bertemu 18 Februari di Wina untuk mencoba menerjemahkan kesepakatan sementara November lalu, menjadi sebuah kesepakatan permanen.

“Iran bertekad mengadakan pembicaraan yang adil dan konstruktif dalam bingkai aturan internasional dan kami berharap pihak yang lain juga mempunyai niat yang sama,“ kata Rouhani kepada ratusan ribu orang yang berkumpul di taman Azadi atau Pembebasan di Teheran.

Hari Selasa ini adalah peringatan 35 tahun revolusi yang menjatuhkan rezim Shah Mohammad Reza Pahlavi yang didukung AS. Revolusi itu membawa para Islamis ke tampuk kekuasaan. Media pemerintah melaporkan pawai yang sama berlangsung di hampir semua tempat di negeri itu, dan menyebut jutaan orang ikut serta dalam peringatan revolusi.

Teheran dan kekuatan dunia mencapai kesepakatan sementara November lalu di mana Iran sepakat membatasi progran pengayaan uraniumnya sebagai imbalan atas penghapusan sejumlah sanksi oleh Barat. Kesepakatan sementara itu diperkirakan bakal berakhir dalam enam bulan, di mana saat itu diharapkan Iran dan negara-negara kekuatan dunia anggota Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman – akan menggelar perundingan akhir soal nuklir Iran.

Lanjutkan program nuklir damai

Rouhani dalam pidatonya mengatakan pembicaraan itu harus “didasarkan pada niat yang baik dan penuh perdamaian,“ dan menyingkirkan pandangan yang menyebut soal adanya ancaman militer terhadap Iran.

“Jika masih ada yang berilusi bahwa ada ancaman terhadap bangsa Iran di atas meja, kami katakan kepada mereka bahwa mereka perlu kacamata baru,” kata Rouhani kepada kerumunan massa di Teheran. ”Tak ada ancaman militer atas bangsa Iran.”

Rouhani menambahkan bahwa jalan negaranya ”menuju puncak kemajuan, ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk teknologi nuklir untuk kepentingan damai, akan dilanjutkan.“

AS dan Israel sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan mengesampingkan opsi militer atas program nuklir Iran, yang oleh Barat selama ini dicurigai sebagai kedok upaya Teheran untuk membuat senjata nuklir.

Iran menolak tuduhan itu, dan berkeras program nuklir mereka untuk kepentingan damai, seperti pembangkit nuklir dan pengobatan.

ab/hp (afp,ap,rtr)