1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jokowi Potong Anggaran Dinas dan Rapat

24 November 2014

Presiden Joko Widodo memerintahkan seluruh jajaran pemerintahan untuk berhemat. Anggaran perjalanan dinas dan rapat pemerintah akan dipotong dari 41 triliun menjadi 25 triliun Rupiah.

https://p.dw.com/p/1DsBO
Foto: Getty Images/Afp/Adek Berry

Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan para gubernur di Istana Bogor hari Senin (24/11/14) meminta agar dilakukan penghematan anggaran sampai 30 persen. Sebelumnya, Jokowi mengumumkan bahwa pemerintahannya akan menghemat anggaran perjalanan dinas dan rapat lebih 30 persen, dari 41 triliun yang dianggarkan, menjadi 25 triliun Rupiah.

"Bisa dipotong karena tidak efisien, seperti anggaran perjalanan dinas dan rapat-rapat, yang sampai Rp 41 triliun. Saya perintahkan potong jadi Rp. 25 triliun," kata Jokowi kepada wartawan disela-sela pertemuan dengan para gubernur.

Menurut Jokowi, kebutuhan perjalanan dinas dan rapat untuk setahun sebenarnya hanya sekitar Rp 22 triliun. Jadi alokasi anggaran sebesar Rp 25 triliun sudah lebih dari cukup. Hasil penghematan pemerintah pusat itu akan diberikan ke daerah-daerah.

Dalam pertemuan di Istana Bogor, para gubernur menyampaikan program prioritas daerah yang mereka canangkan kepada Presiden. Juga dibahas tentang koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah agar program perekonomian bisa berjalan lebih baik.

Dilarang rapat di hotel-hotel

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi melarang pegawai negeri sipil menggelar rapat di hotel-hotel. Jika ada yang melanggar, Yuddy berjanji akan memberlakukan sanksi administratif.

Semua inspektorat di instansi-instansi pemerintahan akan diminta melakukan pengawasan secara aktif, termasuk Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Mereka harus memanfaatkan aula atau ruang pertemuan yang dimiliki pemerintahan. Kalau tidak ada, bisa memanfaatkan kampus, aula TNI, atau gedung lain yang ada di wilayah tersebut," kata Yuddy Chrisnandy.

Akhir minggu lalu, Jokowi melakukan perjalanan ke Singapura menghadiri acara wisuda putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Kunjungan ke Singapura itu menjadi sorotan, karena Jokowi menggunakan pesawat komersial kelas ekonomi.

Banyak pihak di media sosial memuji langkah Jokowi sebagai gaya kepemimpinan yang hemat dan bersahaja.

hp/yf (rtr, afp)