1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikYunani

Perpecahan Hantui Partai Kiri Syriza di Yunani

17 November 2023

Selama sepekan terakhir, warga Yunani disajikan drama pembubaran diri Partai Syriza lewat siaran langsung di televisi, dengan adegan saling damprat antara fungsionaris, diiringi derai air mata. Analisa oleh Kaki Bali.

https://p.dw.com/p/4Z1V1
Plakat kampanye Partai Syriza di Yunani
Plakat kampanye Partai Syriza di YunaniFoto: Giorgos Kontarinis/Eurokinissi/ANE/IMAGO

Syriza sejatinya adalah jawaban Yunani atas krisis utang yang hampir membangkrutkan negara pada tahun 2015 silam. Bersama Alexis Tsipras, partai aliansi kaum kiri radikal itu memenangkan pemilihan umum dan tahun 2018 berhasil menstabilkan kas pemerintah, sebelum kemudian dilengserkan melalui pemilu setahun kemudian.

Sejak 2019, Partai Syriza tidak pernah lagi memenangkan pemilihan umum, baik legislatif nasional atau Eropa, maupun pemilihan di tingkat komunal.

Alexis Tsipras
Bekas ketua umum Syriza dan perdana menteri Yunani, Alexis TsiprasFoto: Kostas Tsironis/AFP/Getty Images

Rekam jejak itu terlihat dari perubahan pada perolehan suara, dari 36 persen pada pemilu 2015, Syriza kandas di bawah angka 18 persen pada pemilihan legislatif bulan Juni 2023 lalu. Namun meski masih merupakan partai oposisi terkuat di Yunani dan partai kiri terbesar di Eropa, kemungkinan besar, demikian kata analis, Partai Syriza tidak akan bertahan lebih lama lagi.

Kegagalan Syriza dalam mendulang dukungan elektoral mendorong Alexis Tsipras untuk undur diri. Penggantinya adalah Stefanos Kasselakis, mantan bankir dan pengusaha kapal, yang juga mengantongi kewarganegaraan AS, selain Yunani.

Stefanos Kasselakis
Ketua Umum Partai Syriza, Stefanos KasselakisFoto: Yorgos Karahalis/AP Photo/picture alliance

"Pembersihan” di tubuh partai

Di usianya yang baru menginjak 35 tahun, Kasselaki adalah wajah baru di jajaran petinggi Syriza. Hanya dalam beberapa pekan dia menjelma dari seorang tak dikenal yang baru tiba dari Amerika, menjadi ketua umum partai. Kemenangannya itu didapat dengan menjanjikan transformasi radikal dari spektrum kiri ke tengah dan "membersihkan” partai dari kelompok lama.

Kasselaki dikabarkan acap menggunakan narasi politik yang asing bagi sayap kiri partai. Dia juga kian jarang menghadiri diskusi politik yang sudah menjadi tradisi di komite sentral. Sang taipan muda sebaliknya lebih suka menyapa pemilih lewat TikTok, Facebook atau melalui kunjungan langsung di lapangan.

Gayanya yang dicap kasar dan penolakan rival separtai untuk mengakui kepemimpinan Kasselaki akhirnya mengarah pada kebuntuan, yang kini mengancam eksistensi partai.

Setelah pertemuan selama dua hari pada akhir pekan lalu, 46 dari 300 anggota Komite Sentral Syriza mengundurkan diri dari partai. Salah seorangnya adalah Euclid Tsakalotos, bekas menteri keuangan di era Tsipras dan tokoh paling berpengaruh di kalangan kiri Yunani.

Greece's conservatives win landslide election

Dua skenario

Aksi Tsakalotos menjadi panutan bagi sebagian tokoh dan fungsionaris partai, yang hampir setiap hari mengajukan pengunduran diri. Akibatnya, Partai Syriza terancam kehilangan status sebagai fraksi kedua terkuat di parlemen.

Sebabnya pembubaran dianggap sebagai salah satu skenario yang paling masuk akal bagi aliansi radikal kiri Yunani. Jika Syriza kehilangan suara pada pemilu Eropa dan pemilihnya mulai bermigrasi ke partai-partai kiri lain, ada kemungkinan perolehan suara  Syriza akan anjlok  di bawah angka 10 persen pada pemilu legislatif 2027 mendatang. Jika sudah begitu, Kasselaki harus siap berpisah dari impian memerintah.

Namun ada skenario kedua, yakni peluang bagi Stefanos Kessalikis membentuk partai baru berhaluan tengah, modern dan populis. Meski tidak terlalu realistis, cara itu menjamin peluang tipis bagi sang konglomerat untuk mengejutkan Yunani, sebagaimana dia mengejutkan Partai Syriza pada Juli 2023 lalu. (rn/hp)

 

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Kaki Bali, penulis DW
Kaki Bali Koresponden DW di Athena, Yunani