1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

130910 Mexiko Unabhängigkeitsfeier

16 September 2010

Kamis (16/09), Meksiko peringati dua perayaan besarnya, 200 tahun kemerdekaan dan 100 tahun revolusi. Namun mengingat kenyataan yang terjadi sekarang, peringatan perjuangan para pahlawan Meksiko menjadi sedikit memudar.

https://p.dw.com/p/PDax
Parade pelajar akademi militer di Coacalco, memperingati hari kemerdekaan MeksikoFoto: AP

Beberapa hari sebelum perayaan Bicentenario atau 200 tahun kemerdekaan, Presiden Meksiko Felipe Calderon kembali mengkampanyekan perang melawan kartel narkoba. "Saya tahu, bahwa kejahatan mengkhawtirkan banyak keluarga di negara kita. Oleh karena itu, kita harus benar-benar berusaha memerangi kejahatan tersebut, sejak hari pertama saya memerintah.“

Tampaknya upaya Calderon ini semakin sulit. Sejak Calderon pada tahun 2006 lalu mengumandangkan perang terhadap jaringan perdagangan obat bius, telah tewas sekitar 28 000 orang. Dan jumlah korban terus bertambah setiap tahunnya, juga dari pihak yang sama sekali tidak terlibat dengan jaringan narkoba.

Di dalam negeri suara kritikan semakin lantang. Perang melawan kartel obat bius dianggap tidak akan berhasil hanya dengan menurunkan polisi dan tentara, demikian diperingatkan para pakar kemananan dan pengamat. Ini karena, geng-geng obat bius sama sekali tidak memiliki masalah dalam merekrut anggota baru di Meksiko, yang mana satu dari tiga warganya tidak memiliki pekerjaan tetap dan kebanyakan remaja di sana juga tidak mempunyai perspektif masa depan.

200 tahun setelah perjuangan kemerdekaan, Meksiko masih berkutat dengan masalah ketimpangan sosial serta kemiskinan yang semakin meluas. Dan melihat hal itu, penulis asal Meksiko, Juan Villoro, menilai kebijakan Calderon menemui jalan buntu, “Ini merupakan perang milik pemerintah bukan milik bangsa. Kebanyak orang berpendapat, ini akan berakhir pada saat Calderon melepasakan jabatannya. Ini perang miliknya. Ia tidak berhasil membuat warga untuk turut serta. Ini merupakan masalah utamanya.”

Masyarakat internasional juga semakin merasa khawatir dan menuntut Meksiko untuk meningkatkan perlindungan kepada mereka yang melintasi negara menuju ke Amerika Serikat. Awal bulan ini, 72 warga asal Amerika Tengah dan Selatan yang sedang dalam perjalanan ke Amerika Serikat tewas dibantai kartel narkoba, karena mereka menolak untuk bekerja bagi kartel.

Kamis (16/09), Meksiko merayakan 200 tahun kemerdekaannya. Akan tetapi bayangan gelap menaungi kemeriahan pesta Bicentenario ini. Dan di seluruh penjuru negeri, masayarakat memperbincangkan, tindakan apa yang harus diambil untuk melawan kartel-kartel obat bius. Salah seorang warga menuturkan, "Saya pikir sangat sulit untuk memecahkan masalah ini. Ini tidak bisa ditanggulangi sekaligus, melainkan secara bertahap. Presiden Calderon berjuang keras melawan kejahatan. Saya pikir, ini akan berhasil."

Sementara seorang warga lain berpendapat, “Saya rasa, perang melawan kejahatan sudah benar. Tapi presiden bertindak berlebihan. Seharusnya ia mempunyai prioritas lain. Seharusnya ia terlebih dahulu memikirkan masalah kemiskinan. Ia harus lebih banyak bertindak untuk menciptakan lapangan kerja agar industri dapat tumbuh. Hal ini lebih penting. Perang anti narkoba memang penting tapi bukan merupakan prioritas pertama.“

Walaupun perang melawan narkoba terus berkecamuk, walaupun perang ini telah memakan 28 ribu korban jiwa, peringatan kemerdekaan Meksiko tetap dirayakan. Tidak mungkin untuk membatalkan perayaan Bicentenario, karena rakyat Meksiko terlalu bangga untuk itu.

Martin Polansky/Yuniman Farid

Editor: Ziphora Robina