1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengungsi Dunia Capai Jumlah Tertinggi dalam 15 tahun Terakhir

27 Juli 2011

42,5 juta orang dipaksa mengungsi meninggalkan tempat tinggal mereka. Badan PBB urusan pengungsi UNHCR mencatat pengungsi di seluruh dunia tercatat sebagai tertinggi selama 15 tahun terakhir.

https://p.dw.com/p/124yM
Pengungsi karena kelaparan di SomaliaFoto: AP

Badan pengungsi PBB mencatat, sekitar 15,4 juta orang dipaksa mengungsi meninggalkan negara mereka. Sementara 27 juta orang tercatat dipaksa mengungsi di dalam negara mereka sendiri. PBB mencatat bahwa sebagian besar pengungsi ada di negara-negara miskin. PBB mencatat bahwa konflik dan bencana alam menjadi penyebab utama meningkatnya gelombang pengungsi di dunia.

Laporan PBB mencatat sepertiga pengungsi dunia berasal dari Afghanistan. Jumlah pengungsi terbesar berikutnya berasal dari Irak, Somalia, Kongo dan Sudan. Laporan itu juga mengungkapkan bahwa empat dari lima pengungsi di dunia tinggal di negara miskin seperti Pakistan, Iran dan Suriah. PBB juga mencatat bahwa masalah terorisme membuat sejumlah negara maju makin menolak permintaan suaka dari para pengungsi.

Laporan tahunan ini dikeluarkan di tengah gelombang pengungsi akibat konflik di Suriah, Sudan dan Libya. Empat dari lima pengungsi di dunia ada di negara berkembang. Komisi Tinggi Pengungsi PBB Antonio Guterres menyerukan negara-negara kaya untuk menggalang bantuan bagi para pengungsi di negara berkembang.

PBB memperingatkan bahwa masalah pengungsi kini kian kompleks. Konflik lama yang tak kunjung tuntas membuat para pengungsi tak bisa kembali ke kampung halamannya. Sementara konflik baru menimbulkan gelombang pengungsi baru. Kembali Komisi Tinggi Pengungsi PBB Antonio Guterres.

Peluncuran laporan tahunan mengenai pengungsi dunia ini digelar UNHCR di Roma. Tempat ini sengaja dipilih, karena Italia belakangan harus menampung tsunami pengungsi yang lari akibat konflik di Afrika Utara. Setidaknya delapanbelas ribu pengungsi asal Libya saat ini ditampung di pulau Lampedusa. Masalah pengungsi ini telah menimbulkan ketegangan diplomatik diantara negara-negara Uni Eropa. Italia marah karena negara-negara tetangga menutup pintu perbatasan, menolak menampung para pengungsi.

Penulis : Andy Budiman

Editor : Hendra Pasuhuk