1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peneliti Brasil Temukan Bebatuan Plastik 'Mengerikan'

17 Maret 2023

Para peneliti Brasil menemukan bebatuan yang terbuat dari sampah plastik di Pulau Trindade, tempat perlindungan penyu yang terpencil. Temuan itu memicu kekhawatiran.

https://p.dw.com/p/4Omoy
Plastik batu
Plastik yang menyatukan material-material menjadi bebatuan.Foto: Rodolfo Buhrer/REUTERS

Plastik yang meleleh telah menyatu dengan bebatuan di pulau yang terletak 1.140 km dari negara bagian tenggara Espirito Santo, Brasil, menurut para peneliti merupakan bukti pengaruh manusia yang semakin besar terhadap siklus geologi Bumi.

"Ini merupakan hal yang baru sekaligus menakutkan, karena limbah telah mencapai geologi," ujar Fernanda Avelar Santos, seorang ahli geologi di Universitas Federal Parana.

Santos dan timnya melakukan uji kimia untuk mengetahui jenis plastik yang ada di dalam bebatuan yang disebut "plastiglomerat" karena terbuat dari campuran butiran sedimen dan puing-puing lain yang tersatukan oleh plastik.

"Kami mengidentifikasi (limbah) terutama berasal dari jaring ikan, yang merupakan sampah yang sangat umum di pantai-pantai Pulau Trinidad," kata Santos. "Jaring-jaring tersebut terseret arus laut dan menumpuk di pantai. Ketika suhu meningkat, plastik ini meleleh dan tertanam dengan material alami pantai."

Tempat konservasi penyu hijau

Pulau Trindade adalah salah satu tempat konservasi terpenting di dunia untuk penyu hijau (Chelonia mydas). Ribuan penyu datang ke sini setiap tahunnya untuk bertelur. Manusia yang tinggal di di Trindade adalah anggota angkatan laut Brasil, yang memiliki pangkalan di pulau itu dan melindungi penyu-penyu yang bertelur.

"Tempat di mana kami menemukan sampel (plastik) ini adalah area yang dilestarikan secara permanen di Brasil, dekat dengan lokasi penyu hijau bertelur," kata Santos.

Penemuan ini menimbulkan pertanyaan tentang dampak manusia di muka Bumi, kata Santos. "Kita berbicara banyak tentang Antroposen dan inilah dia," kata Santos, mengacu pada istilah di mana manusia memengaruhi geologi dan ekosistem planet ini.

"Polusi, sampah di laut, dan plastik yang dibuang secara tidak benar di lautan menjadi materi geologi... yang terekam dalam catatan geologi Bumi," pungkasnya.

ap/ha (Reuters)